Untuk harganya, kata Kaslam, bervariasi tergantung jenis kain yang digunakan. Batik tulis dipatok antara Rp 400.000 sampai Rp 800.000. Sedangkan untuk batik cap mulai dari Rp 135.000 sampai Rp 600.000.
Menurut Kaslam, batik hasil karya para "orang hilang" ini sekarang tidak hanya digunakan oleh pegawai dan pejabat instansi pemerintah. Batik Nusakambangan juga mulai dipasarkan melalui marketplace.
Kaslam mengungkapkan, batik Nusakambangan juga pernah digunakan oleh mendiang Didi Kempot saat menggelar konser di Cilacap, beberapa tahun lalu.
"Yang dipakai almarhum Didi Kempot itu motif suket teki. Motif suket teki waktu itu ramai sekali," ujar Kaslam.
Tak hanya itu, kata Kaslam, sejak beberapa tahun terakhir batik Nusakambangan juga kerap dikirim hingga Nigeria.
"Di sini ada warga binaan asal Nigeria, batiknya dikirim ke keluarganya. Biasanya dikirim dari sini untuk dijual lagi di sana, sudah beberapa kali kami kirim," ungkap Kaslam.
Sementara itu, Plt Kepala Lapas Permisan Mardi Santoso mengatakan, terdapat berbagai macam kegiatan pelatihan yang digelar di dalam lapas.
"Selain membatik ada juga menjahit, membuat kerajinan tangan, pembuatan roti, bengkel sepeda motor juga ada," kata Mardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.