Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Kakak Beradik di NTT, Lumpuh dan Hanya Terbaring selama Bertahun-tahun

Kompas.com - 09/02/2023, 11:45 WIB
Markus Makur,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com– Dua kakak beradi di Kampung Lingkodia, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur sama-sama hanya bisa terbaring lemah di tempat tidurnya.

Kondisi keduanya sangat memprihatinkan. Sang kakak, Yohanes Vakukundus (17) dan adiknya Ignasius Niki (15) sudah bertahun-tahun mengalami kelumpuhan.

Dua anak pasangan Laurensius Koe dan Maria Yasinta itu pun tidak bisa melakukan aktivitas seperti anak-anak normal pada umumnya.

Baca juga: Sudah 349 Ekor Babi Ternak yang Mati Mendadak di NTT

Sang ayah Laurensius Koe (42) menjelaskan, mulanya kedua putranya tersebut lahir dengan kondisi normal.

Putranya yang bernama Yohanes mulai menderita sakit sejak berusia 7 tahun.

"Awalnya saat berjalan di sekitar rumah, dia selalu jatuh, susah untuk bangun. Sejak saat itu selama 10 tahun dia hanya terbaring di tempat tidur," ujar dia saat ditemui oleh Kompas.com, Rabu (8/2/2023).

Baca juga: Mengenal Komodo, Karakteristik hingga Perkembangbiakan

Berbeda dengan Yohanes yang sejak awal tidak pernah mengenyam pendidikan, adiknya yang bernama Ignasius Niki (15) sempat bersekolah hingga kelas 1 SD.

Namun saat ini kondisinya sama dengan sang kakak, lumpuh dan hanya bisa terbaring di tempat tidur.

Mereka sempat dibawa ke RSUD Ben Mboi pada 2019. Saat itu, kata sang ayah, dokter ahli mendiagnosis keduanya mengalami kelainan saraf.

"Dokter menyarankan untuk berobat ke salah satu rumah di Denpasar, Bali, tapi kami tidak memiliki cukup uang," kata dia.

Laurensius mengatakan, setiap hari dirinya bekerja sebagai petani dan tukang ojek.

Penghasilannya yang tidak seberapa digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari istri dan empat orang anak.

Di sela pekerjaannya, Laurensius telaten merawat dua putra mereka yang sakit.

"Tiap pagi dan sore, saya dan istri saya memandikan, memberi makan minum dan membuangkan kotoran BAB. Kami merawat anak kami dengan penuh kasih sayang walau anak kami sedang menderita lumpuh," katanya.

Sebagai seorang ayah Laurensius berharap putranya bisa disembuhkan dan tumbuh seperti orang-orang normal pada umumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com