Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Meningkat, NTT Dapat 3 Alat Deteksi Virus ASF dari Australia

Kompas.com - 08/02/2023, 07:03 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mendapat sumbangan tiga unit Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) atau alat pendeteksi virus penyakit demam babi afrika (ASF) dari Pemerintah Australia.

Dalam sambutannya Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pemerintah Australia atas bantuan alat pendeteksi virus ASF itu.

"Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi NTT saya menyampaikan limpah terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Australia karena melalui Program Australia Indonesia Patnership For Promoting Rural Incomes Through Support for Markets in Agriculture (PRISMA) dan Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) yang pada hari ini menyerahkan tiga alat pendeteksi virus ASF," kata Josef, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: 16 Ternak Babi di Kabupaten TTU Mati Mendadak, 8 di Antaranya Positif ASF

Josef menyebutkan, NTT memiliki kekayaan yang besar di bidang kemaritiman, potensi kelautannya.

Selain itu juga kekayaan di bidang pertanian dan peternakan seperti sapi, kerbau, kuda, babi, dan ayam.

Semua ini tentu di dukung oleh iklim serta kondisi geografis yang cocok.

Baca juga: Ratusan Babi Mati karena ASF di NTT, Disnak Siapkan 39.200 Liter Disinfektan

"Selain itu juga, beternak merupakan salah satu budaya yang sudah diwariskan oleh para leluhur, yang merupakan salah satu sumber mata pencarian dalam pemenuhan ekonomi sehari-hari. Alat ini tentu akan sangat dibutuhkan karena akan sangat membantu para peternak babi dalam mendeteksi virus ASF," kata Beliau.

Josef berharap, kehadiran alat ini dapat mendukung Pemerintah Provinsi NTT dalam upaya pemulihan sektor peternakan khususnya peternak babi di NTT.

Diagnosis dapat dilakukan lebih cepat, sehingga pengendalian segera dilakukan.

"Alat ini dapat mengobati keresahan masyarakat akan keganasan virus yang dapat melumpuhkan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat peternak babi ini dan sebaliknya dapat menumbuhkan kembali perekonomian masyarakat yang terlibat dalam perdagangan ternak dan produk turunan lainnya," ujar dia.

Josef menjelaskan, akhir-akhir ini banyak masyarakat yag resah khususnya bagi masyarakat peternak babi di NTT akibat mulai merebaknya lagi virus ASF.

Pada awal tahun 2023 ini Provinsi NTT kembali merasakan wabah baru virus ASF ini dan menjadikan daerah NTT sebagai daerah yang paling terdampak di Indonesia, baik secara ekonomi maupun budayanya.

Pada tempat yang sama Perwakilan dari Departement Of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia, Lulu Wardhani merasa senang bisa hadir di kegiatan penyerahan LAMP.

"Kami mendengar kasus kematian babi meningkat lagi. Kami berharap tiga alat yang akan didistribusikan melalui program ini di pulau Timor, Flores, dan Sumba akan bermanfaat bagi petani dan pihak-pihak yang terlibat dalam sektor peternakan babi di NTT," kata Lulu.

Baca juga: 5 Babi di Sikka Positif ASF, Bupati: Awasi Aktivitas Masuk dan Keluar Babi

Di mengatakan, di tahun 2019, pihaknya mendengar virus ASF mulai melanda Provinsi NTT.

Pihaknya juga mendapat laporan, peternak babi di NTT mengalami kerugian yang luar biasa.

Sejak awal merebaknya virus ASF di NTT ini, banyak yang telah di lakukan oleh Prisma untuk menanggulangi penyakit ini di NTT.

Baca juga: 30 Ekor Babi Ternak di Flores Timur Mati Mendadak, 1 Positif ASF

"Prisma bekerja sama dengan pihak- pihak terkait antara lain Dinas Peternakan NTT, Direktorat Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian Tingkat Pusat, FAO (food and Agriculture Organization), OiE (World Organisation For Animal Health) terutama dengan pihak Swasta,"ungkap Lulu.

Lulu menyebutkan, Pemerintah Australia senang Prisma dapat berkolaborasi dengan program AIHPS yang bergerak di bidang kesehatan hewan untuk mengatasi penyakit ASF ini.

Sementara itu, CEO Prisma Nina Fitzsimons mengaku gembira karena petani berskala kecil dan pengusaha yang terlibat dalam sektor beternak babi di Provinsi NTT akan mendapatkan akses terhadap fasilitas pengujian penyakit hewan yang tersedia di Pulau Flores, Sumba dan Timor.

Baca juga: Ditolak Masuk Australia dan Terdampar di NTT, 6 Warga India Dideportasi

Hal ini kata Nina, membuat para peternak babi dan petani aman dan pendapatannya terlindungi, selagi sektor babi ini pulih dari penyakit ASF.

"Untuk itu saya berharap semoga kerja sama yang telah terjalin hingga saat ini tetap terus dijalankan dan ditingkatkan pada hasil yang akan datang," harap Nina.

Di tempat yang sama Direktur Program AIHSP John Leikgh, mengatakan, penanganan virus ASF membutuhkan kerja sama multipihak

Menurutnya, selain penyerahan alat ini, Pemerintah Australia juga akan membangun kapasitas petugas lapangan dan teknisi laboratorium.

"Kami mendukung Pemerintah NTT dalam memulihkan sektor peternakan babi secara cepat agar terbebas dari virus ASF," ujar John. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com