Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Distribusi Sembako Sulit akibat Jalan Rusak, Harga Beras 25 Kg di Perbatasan Indonesia-Malaysia Tembus Rp 800.000

Kompas.com - 01/02/2023, 13:30 WIB

SAMARINDA, KOMPAS.com – Harga beras satu karung ukuran 25 kilogram di dua kecamatan, di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) bisa tembus Rp 800.000. Dua kecamatan yang dimaksud yakni Long Pahangai dan Long Apari.

Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Yohanes Avun saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/1/2023).

Avun mengatakan, mahalnya harga beras karena sulitnya akses untuk distribusi bahan pokok ke wilayah yang berbatasan dengan Malaysia tersebut. Jarak dari Long Apari dengan perbatasan Indonesia-Malaysia, sekitar 75 kilometer melewati hutan.

“Masyarakat biasanya ambil sembako di Long Bagun (Ibu Kota Mahulu) dengan harga normal Rp 300.000. Tapi bawa ke sana yang sulit, berhari-hari saat musim hujan, jalan rusak parah itu yang bikin kelangkaan sembako, harga naik Rp 800.000,” ungkap dia kepada Kompas.com.

Baca juga: Akses 2 Kecamatan di Perbatasan Indonesia-Malaysia Rusak Parah, Ada Sopir yang Tidur di Jalan 4 Malam

Kadang sopir yang membawa bahan pokok tersebut terpaksa menginap di jalanan selama berhari-hari karena sulitnya menembus lumpur-lumpur tebal saat jalanan diguyur hujan. Biasanya para sopir pengangkut sembako, membawa perlengkapan masak seperti kompor dan panci karena harus tidur di jalan.

“Ada mobil yang muat (sembako) kebanyakan enggak bisa tembus. Turunkan sebagian simpan di jalanan situ. Lalu antar sebagian dulu, baru pulang ambil lagi. Sangat sengasara kami di perbatasan ini,” tambah dia.

Avun menjelaskan, untuk menuju ke dua kecamatan itu bisa melalui jalur sungai dan darat. Namun, keduanya sama-sama tidak aman.

Melewati sungai, masyarakat dihadapkan pada ancaman keselamatan karena derasnya arus sungai. Belum lagi, kata dia, saat musim kemarau air sungai yang dilintasi  surut. 

Kemudian, kendala melintasi jalur darat saat musim hujan adalah lumpur tebal dan licin. Kondisi ini membuat kendaraan hanya bergerak di tempat.

Dia mengatakan sepanjang jalur itu memang belum terbentuk sebagai jalan, karena akses itu dibuka oleh perusahaan kayu untuk distribusi. Sehingga, ada perbukitan yang belum terpotong dan lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

PDI-P Di-bully Gegara Kadernya Dianggap Penyebab Piala Dunia U-20 di Indonesia Batal, FX Rudy: Sudah Biasa

PDI-P Di-bully Gegara Kadernya Dianggap Penyebab Piala Dunia U-20 di Indonesia Batal, FX Rudy: Sudah Biasa

Regional
Patroli Cyber Polisi Bongkar Prostitusi Online di Salatiga, Muncikari Ditangkap

Patroli Cyber Polisi Bongkar Prostitusi Online di Salatiga, Muncikari Ditangkap

Regional
Bocah 7 Tahun di Manado Tewas Dibunuh Pacar Kakak Angkat, Korban Ditenggelamkan di Pantai

Bocah 7 Tahun di Manado Tewas Dibunuh Pacar Kakak Angkat, Korban Ditenggelamkan di Pantai

Regional
Gunung Ile Lewotolok Bentuk Kubah Lava Baru akibat Erupsi Terus-menerus

Gunung Ile Lewotolok Bentuk Kubah Lava Baru akibat Erupsi Terus-menerus

Regional
FX Rudy Beberkan Alasan PDI-P Baru Menolak Israel Jelang Drawing Piala Dunia U-20

FX Rudy Beberkan Alasan PDI-P Baru Menolak Israel Jelang Drawing Piala Dunia U-20

Regional
Remaja di Medan Beli Motor dengan Uang Mainan, Korban Kesal Lalu Melapor Polisi

Remaja di Medan Beli Motor dengan Uang Mainan, Korban Kesal Lalu Melapor Polisi

Regional
Anak Bunuh Ayah Kandung Pakai Parang di Riau, Warga Lihat Pelaku Seret Korban

Anak Bunuh Ayah Kandung Pakai Parang di Riau, Warga Lihat Pelaku Seret Korban

Regional
Koordinator Perjalanan Kasus Penyelundupan 13 WNA Irak ke Australia Dibekuk

Koordinator Perjalanan Kasus Penyelundupan 13 WNA Irak ke Australia Dibekuk

Regional
Jokowi Ajak Perusahaan Tambang Mencontoh PT Vale dalam Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Jokowi Ajak Perusahaan Tambang Mencontoh PT Vale dalam Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Regional
Modus Wakil Ketua DPRD Sukabumi Gelapkan Mobil Mewah, Barang Digadaikan, Biaya Sewa Rp 6 Juta Per Minggu

Modus Wakil Ketua DPRD Sukabumi Gelapkan Mobil Mewah, Barang Digadaikan, Biaya Sewa Rp 6 Juta Per Minggu

Regional
Petani di NTT Diminta Tanam Palawija Antisipasi Kekurangan Pangan akibat Kemarau

Petani di NTT Diminta Tanam Palawija Antisipasi Kekurangan Pangan akibat Kemarau

Regional
Waspada Angin Kecepatan hingga 40 Km Per Jam di Laut Sulawesi

Waspada Angin Kecepatan hingga 40 Km Per Jam di Laut Sulawesi

Regional
Daftar Kerugian Indonesia akibat Tak Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Daftar Kerugian Indonesia akibat Tak Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 1 Kuintal Bahan Petasan di Kota Magelang, Pelaku Buron

Polisi Gagalkan Peredaran 1 Kuintal Bahan Petasan di Kota Magelang, Pelaku Buron

Regional
DPRD Flores Timur Usulkan 3 Nama Pengganti Pj Bupati ke Kemendagri, Semuanya Putra Daerah

DPRD Flores Timur Usulkan 3 Nama Pengganti Pj Bupati ke Kemendagri, Semuanya Putra Daerah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke