NUNUKAN, KOMPAS.com – Banjir tahunan mulai melanda wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di pedalaman Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara.
Kasubid Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Muhammad Basir mengatakan, intensitas hujan yang tinggi di Kecamatan Sembakung, Kecamatan Lumbis dan Malaysia, mengakibatkan air mulai naik perlahan sejak Jumat (27/1/2023).
Kini, air sudah merendam puluhan rumah penduduk di Desa Ata, Desa Lubakan, dan Desa Tagul.
‘’Kita belum bisa pastikan berapa ketinggian airnya di sana. Alat komunikasi petugas kami di sana sedang bermasalah. Kita segera mengirim personel untuk evakuasi, kaji cepat dan pemetaan,’’ujarnya, Senin (30/1/2023).
Baca juga: Banjir Lahar Semeru, Warga Dusun Sumberlangsep Terisolasi
Basir mengatakan, menurut pantauan BPBD, air sudah masuk rumah rumah panggung warga, dan butuh penanganan segera.
Terlepas dari kondisi yang terjadi, warga di sejumlah titik rawan banjir seperti Kecamatan Sembakung, Kecamatan Lumbis, dan kecamatan lain di satu daratan, sudah sangat terbiasa dan terlatih dengan keadaan tersebut.
Warga juga terbiasa mengamankan dirinya di pungkau atau para-para di bawah atap. Warga melakukan semua aktivitasnya di pungkau tersebut.
Sejauh ini, dua sekolah SD dan satu SMP sudah diliburkan. Alat alat elektronik milik sekolah sudah diamankan dan dijauhkan dari jangkauan banjir.
‘’Besok BPBD menuju lokasi bencana banjir. Kita segera lakukan pemetaan dan mencatat semua kebutuhan masyarakat. Semoga hujan tidak terus mengguyur sehingga banjir tidak meluas ke wilayah lainnya,’’kata Basir.
Basir mengatakan tidak menutup kemungkinan banjir meluas ke sejumlah desa lain. Di tahun tahun sebelumnya, selain Desa Atap, Desa Tagul dan Desa Lubakan, ada desa lain yang juga terendam banjir. Di antaranya, Desa Butas Bagu, Desa Labuk, Desa Pagar, Desa Tujung, serta Desa Manuk Bungkul.
Sampai hari ini, masyarakat perbatasan meyakini banjir ini merupakan banjir kiriman dari Malaysia. Air yang mengalir di sungai Sembakung, bermula dari Sungai Talangkai di Sepulut Sabah Malaysia.
Banjir kemudian mengalir ke sungai Pampangon, berlanjut ke sungai Lagongon ke Pagalungan, masih wilayah Malaysia.
Dari Pagalungan, aliran sungai kemudian memasuki wilayah Indonesia melalui sungai Labang, sungai Pensiangan dan sungai Sembakung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.