Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Kisah Astuti, Orang Utan yang Terselamatkan dari Perdagangan Satwa Liar

Kompas.com - 26/01/2023, 21:38 WIB

KOMPAS.com - Astuti, orang utan berusia 2 tahun terselamatkan dari perdagangan satwa liar.  Astuti yang berhasil diselamatkan oleh polisi di Gorontalo itu diduga akan dijual ke luar negeri. 

Terselamatkannya Astuti bermula saat Polisi Sektor Boalemo, Gorontalo, menghentikan sebuah mobil pikap saat razia acak di jalan sekitar enam bulan lalu. Dalam razia itu, polisi menemukan bayi orang utan Astuti. Polisi pun menangkap pengemudi maupun kernetnya. 

Dari hasil pengembangan kasus, polisi juga berhasil mendapatkan 58 satwa. Di antaranya owa-owa (Hylobates albibarbis), lutung (Trachypithecus auratus), biawak (Varanus salvator), kura-kura, dan beberapa hewan lainnya.

Baca juga: Kasus Penyelundupan Satwa Liar Terbanyak di Lampung, Balai Karantina: Pelabuhan Bakauheni Jadi Pintu Keluar Masuk

Bayi orang utan itu kemudian dititipkan di kandang transit Kantor Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II BKSDA Gorontalo, untuk selanjutnya dibawa ke Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki di Manado.

“Para pelaku yang tertangkap sudah dijatuhi hukuman. Masing-masing pidana penjara 5 bulan dan denda Rp15 juta,” kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, Askhari Masiki, di Balikpapan, Rabu (25/1/2023), seperti dilansir dari Antara. 

Mencari asal usul Astuti

Para pengasuh di PPS Tasikoki Manado lah yang memberikan nama Astuti kepada bayi orang utan itu. Astuti juga menjalani tes DNA untuk melacak asal usulnya. Paru-paru dan organ dalam lainnya juga di-rontgen.

“Dari tes DNA kita tahu Astuti adalah morio. Pongo pygmaeus morio, orang utan Kalimantan Timur,” kata Askhari lagi.

Menurut sejumlah literatur, orang utan Kalimantan atau orang utan Borneo memiliki ukuran tubuh lebih besar ketimbang orang utan dari daerah lain di Indonesia. Rambutnya lebih pendek berwarna cokelat gelap atau kemerahan.

Makanan yang dikonsumsi orang utan Kalimantan juga lebih beragam mulai dari buah-buahan, biji-bijian, pucuk daun, kulit pohon yang lunak, hingga serangga, menyesuaikan dengan habitatnya. Selain itu orang utan Kalimantan sering ditemukan melakukan aktivitas di atas tanah dan pohon-pohon hutan rawa gambut

Setelah diketahui asal Astuti, maka koordinasi dengan BKSDA Kaltim pun dimulai, dengan melibatkan Central for Orangutan Protection (COP). Hal ini sebagai bagian dari putusan sidang para terdakwa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke