Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penyelundupan 56 Satwa Liar di Gorontalo, 3 Kura-kura Terancam Punah Mati

Kompas.com - 04/06/2022, 16:59 WIB
Rosyid A Azhar ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Tiga kura-kura yang masuk spesies terancam punah mati di kandang kantor Seksi Wilayah II Balai Konservasi Sumberdaya Alam Sulawesi Utara. 

Ketiga kura-kura yang mati itu merupakan bagian dari barang bukti penyelundupan satwa liar yang digagalkan Polres Boalemo.

Tiga kura-kura yang mati itu terdiri dari dua spesies berbeda, yakni dua ekor kura-kura dada merah (Emydura subglobosa) dan seekor kura-kura matahari (Heosemys spinosa). Kedua spesies ini terancam punah.

Kematian kura-kura ini diketahui setelah petugas Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki memeriksa kandang setelah mereka tiba di Gorontalo.

Baca juga: 56 Satwa Liar yang Coba Diselundupkan dari Makassar ke Manado Berstatus Nyaris Punah dan Genting

“Ketiganya berukuran kecil, diduga kuat karena stres selama perjalanan karena terendam air terus-menerus dan tertindih dengan kura-kura lainnya,” kata drh Avivah Vega Meidienna, Jumat (3/6/2022).

Untuk diketahui, kura-kura dada merah masuk daftar merah spesies terancam dalam The International Union for Conservation of Nature (IUCN) pada tahun 2000 dengan status risiko rendah terancam punah (least concern).

Habitat kura-kura dada merah berada di rawa-rawa dataran rendah pesisir Australia dan New Guinea.

Sementara kura-kura matahari masuk daftar merah IUCN pata tahun 2018 dengan status terancam punah (endangered). Satwa ini tersebar di hutan dan lahan basah pedalaman sebagian Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan semenanjung Malaysia.

Dua jenis kura-kura ini merupakan bagian dari 56 ekor satwa liar yang diselundupkan oleh seseorang dengan menyuruh 2 orang kurir Wahyudi Fajar (31) dan Ibrahim (26).

Kedua kurir ini ditangkap aparat Polres Boalemo setelah berusaha 2 kali menerobos Razia lalu lintas.

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, Seksi WIlayah II Gorontalo membawa kura-kura sitaan di Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (31/5/2022). BKSDA bersama Polres Boalemo menyita 56 ekor satwa yang dilindungi terdiri dari orangutan, biawak, owa, siamang, dan berbagai jenis kura-kura yang dibawa warga menggunakan mobil saat melintas di wilayah Kabupaten Boalemo, Gorontalo.ANTARA FOTO/ADIWINATA SOLIHIN Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, Seksi WIlayah II Gorontalo membawa kura-kura sitaan di Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (31/5/2022). BKSDA bersama Polres Boalemo menyita 56 ekor satwa yang dilindungi terdiri dari orangutan, biawak, owa, siamang, dan berbagai jenis kura-kura yang dibawa warga menggunakan mobil saat melintas di wilayah Kabupaten Boalemo, Gorontalo.

Jenis kura-kura yang dibawa kurir dalam mobil ini indentifikasi sementara menunjukkan kura-kura air sebanyak 20 ekor, kura-kura dada merah 7 ekor, kura kura matahari 6 ekor, kura-kura kaki gajah atau baning coklat (Manouria emys) berukuran besar 1 ekor, dan kura-kura kaki gajah sedang 1 ekor.

Untuk baning coklat masuk daftar merah spesies terancam di IUCN pada tahun 2018 dengan status kritis (critically endangered)

Rencananya satwa liar yang dibawa dari Kota Makassar ini akan dibawa ke Manado Sulawesi Utara. Namun saat berada di jalan Trans Sulawesi wilayah Provinsi Gorontalo, keduanya tertangkap.

Perjalanan panjang melalui jalur darat memakan waktu lama. Hal ini membuat kura-kura stres, terlebih 56 kura-kura tersebut dimasukkan ke dalam satu wadah berisi air, sehingga potensi tumpang tindih sangat besar.

Baca juga: 56 Satwa Liar Selundupan Diamankan di Gorontalo, Harga Jualnya Capai Rp 500 Juta di Pasar Ilegal

Kasus penyelundupan satwa liar ini tengah ditangani oleh Satuan Reskrim Polres Boalemo.

Diduga ada pemain besar perdagangan satwa di wilayah Kota Makassar Sulawesi Selatan.

Berdasarkan keterangan Aipda Ibnu Amin, PS Kanit 2 Satreskrim Polres Boalemo, kedua kurir ini disuruh oleh seseorang yang bernama Nawir, yang masih satu keluarahan dengan para pelaku.

“Saat tersangka menelpon istrinya di Makassar, istrinya langsung mendatangi seseorang yang bernama Nawir untuk memberitahu kalau suaminya sudah ditahan polisi. Istrinya melihat banyak satwa di dalam kandang di rumah Nawir,” ujar Aipda Ibnu Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com