Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Ditangkap karena Dituding Pakai Bom Ikan, Istri dan Anak Temui Wakapolda NTT

Kompas.com - 24/01/2023, 20:03 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Dia pun menyayangkan aksi bom ikan di Perairan Semau yang telah merusak ekosistem perairan sekaligus merugikan masyarakat.

"Kami berharap melalui kasus bom ikan yang ditangani saat ini menjadi pintu masuk bagi aksi bom ikan serupa yang merugikan masyarakat setempat yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan, sekaligus menjaga kelestarian perairan Pulau Semau sebagai aset kekayaan pariwisata Provinsi NTT," kata dia.

Sebelumnya, Dorkas Masa (32) menangis setelah suaminya, FN (39), ditangkap personel Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Kepolisian Daerah (Polda) NTT karena diduga menggunakan bom ikan saat melaut.

Melalui sambungan telepon, Selasa (17/1/2023), ibu rumah tangga di Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, tersebut mengatakan sang suami tidak mengetahui apa-apa.

"Suami saya tidak pernah tahu bom ikan, karena pekerjaannya petani. Waktu itu, suami saya cari ikan karena kami tidak ada beras di rumah," ungkap Dorkas sambil menangis.

Saat ditangkap, lanjut Dorkas, suaminya sedang mencari ikan bersama putra pertama mereka, YN (9). Dorkas mengaku, perahu yang ditumpangi saat sang suami mencari ikan dipinjam dari tetangganya. Pukat yang digunakan juga merupakan pinjaman.

Sang anak YN menuturkan, saat itu dia bersama sang ayah FN sedang menarik pukat di Perairan Desa Uiasa.

Siswi Kelas III Sekolah Dasar tersebut melihat ada dua nelayan bernama S dan A sedang menangkap ikan dengan cara mengebom.

Jarak dua nelayan itu dengan perahu mereka saat itu cukup jauh. Dia melihat warga berinisial S melempar bom ikan sebanyak dua kali.

Baca juga: Dinkes Sebut 233 Babi Mati Mendadak di NTT Sejak Desember 2022

Setelah itu, menurutnya, S dan A mendekati perahu mereka.

"Saat dekat dengan perahu kami, Om A datang dan simpan botol bom ikan di perahu kami. Dia sisip di bagian pukat," ungkap YN.

Selanjutnya, kata dia, A dan S melarikan diri setelah polisi datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com