Pihaknya juga telah mengeluarkan surat edaran yang berisi imbauan kepada semua kepala Pusat Kesehatan Hewan untuk berkoordinasi dengan camat maupun kepala desa untuk menyebarkan informasi kejadian kematian ternak babi.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Peternakan Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat sebanyak 48 ternak babi milik warga yang mati mendadak.
Baca juga: 25 Babi di Ende Mati Mendadak, Distan Kirim 3 Sampel ke Kupang
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Kupang, Yosep Paulus, mengatakan, puluhan ternak babi yang mati itu tersebar di enam kecamatan.
"Ada babi yang mati dengan gejala nafsu makan menurun, ada bercak merah sampai kebiruan pada bagian dada, telinga dan panas," kata Yosep kepada Kompas.com, Rabu (18/1/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.