Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Riau Sedih Anak Gajah "Damar" Mati di TWA Buluh Cina: Dulu Saya yang Beri Nama

Kompas.com - 19/01/2023, 10:14 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kematian seekor anak gajah di Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, turut mengundang kesedihan Gubernur Riau, Syamsuar.

Bukan tanpa sebab, Syamsuar sempat beberapa kali melihat anak gajah bernama Damar itu ke TWA Buluh Cina.

Bahkan, nama Damar untuk anak gajah itu diberikan oleh Syamsuar dan dibuatkan akta lahir pada 6 Juli 2020.

"Turut bersedih. Tidak disangka anak gajah Damar mati. Dulu saya yang beri nama," ucap Syamsuar dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Cegah Konflik dengan Manusia, 2 Ekor Gajah Liar di Riau Akan Dipasangi GPS Collar

Syamsuar mengungkapkan, pada saat mengunjungi Damar beberapa waktu lalu, ia sempat memberikan makan.

Ia berharap, tidak ada lagi gajah yang mati mendadak, mengingat jumlah gajah yang sudah langka di Riau.

Gubernur Riau, Syamsuar (kanan) pada saat menyerahkan akta kelahiran anak gajah Damar kepada BBKSDA Riau pada 6 Juli 2020.Dok. BBKSDA Riau Gubernur Riau, Syamsuar (kanan) pada saat menyerahkan akta kelahiran anak gajah Damar kepada BBKSDA Riau pada 6 Juli 2020.
Di samping itu, Syamsuar juga berharap kepada pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau dapat mendeteksi penyakit gajah, sehingga tidak ada lagi gajah yang ditemukan mati mendadak.

"Semoga tidak ada lagi yang mati (karena penyakit). Harapan saya, BBKSDA Riau bisa mendeteksi penyakitnya agar bagi yang sakit segera diobati," kata Syamsuar.

Baca juga: Anak Gajah Sumatera di Taman Wisata Alam Buluh Cina Riau Mati karena Virus

Sebagaimana diberitakan, seekor anak gajah sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) yang tinggal di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, mati.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman Suhefti Hasibuan mengatakan, anak gajah berjenis kelamin jantan tersebut ditemukan mati pada Rabu (11/1/2023).

Dari hasil uji laboratorium, anak gajah itu mati akibat terpapar virus.

"Hasil uji laboratorium keluar pada Selasa (17/1/2022). Anak gajah ini mati disebabkan karena positif Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV)," ungkap Genman kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Rabu (18/1/2023).

 

Jenis virus tersebut, sebut dia, sangat susah diprediksi. Gejalanya tidak terlihat jelas bila hanya melihat dari fisik gajah.

Namun, dapat menyerang dengan cepat pada anakan gajah.

Genman mengatakan, anak gajah yang mati itu bernama Damar. Lahir pada 3 Juli 2020 lalu.

Damar merupakan anak dari pasangan gajah Robin dan Ngatini. Mereka tinggal di TWA Buluh Cina.

Baca juga: Ada Terowongan Pelintasan Gajah di Tol Pekanbaru-Dumai, di Mana Lokasinya?

Damar yang masih berusia 2 tahun 4 bulan, sempat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata itu.

Sebelum ditemukan mati, kata Genman, Alex Gunawan selaku mahout atau pelatih gajah, melakukan pengecekan dan hendak memindahkan gajah ke hutan.

Sampai di tempat ikatan, Alex Gunawan melihat gajah Damar dalam posisi rebah, namun tidak bergerak. Alex mengira Damar masih tidur.

Setelah dicek kembali, ternyata Damar sudah mati.

"Sehari sebelumnya, petugas piket malam, Ludinsion Nainggolan masih melihat gajah Damar dalam kondisi baik dan tidak ada gejala yang mencurigakan terkena sakit," kata Genman.

Setelah dipastikan mati, tim medis BBKSDA Riau melakukan nekropsi untuk mendiagnosa penyebab kematian gajah Damar.

Baca juga: Lilik, Gajah Jinak di Aceh Timur Mati Terinjak Puluhan Gajah Liar

Petugas medis mengambil sampel lidah, hati, limpa, lambung, paru-paru, jantung, dan cairan perikardium gajah.

Hasil nekropsi dikirim ke Laboratorium di Kota Bogor untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian gajah Damar.

Genman menambahkan, BBKSDA Riau selama ini bekerjasama dengan lembaga pemerhati gajah, telah berupaya keras melakukan pencegahan dan antisipasi kematian gajah melalui pengecekan medis secara rutin, pemberian obat, vitamin dan suplai makanan yang bernutrisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com