Yuli memasarkan hasil karya-karyanya itu secara online maupun offline. Online melalui Instagram ataupun marketplace, sedangkan offline melalui berbagai pameran dan memajang di beberapa tempat, seperti Semarang Creative Gallery, Bandara Internasional Yogyakarta, dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.
"Ukuran tasnya beda-beda, modelnya juga beda-beda. Kalau dihitung mungkin bisa sampai ratusan," ujar Yuli.
Prodak tas karya Yuli itu terjual dengan harga yang beragam.
Mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 500.000, sesuai dengan tingkat kerumitan dan ukuran barang.
Bahkan, Yuli mengaku, bisa mendapat omzet hingga Rp 5 juta rupiah tiap bulannya.
“Dompet kecil yang buat suvernir itu Rp 25.000, kalau tas selempang Rp 75.000. Ada topi juga sekitar Rp 125.000. Paling mahal itu Rp 500.00 tas besar yang ada lukisannya. Ini saya berkolaborasi dengan UKM lain” kata dia.
Selain memproduksi beragam model tas, Yuli juga menambah hiasan tas dengan lukisan ataupun anyaman gambar.
Baca juga: Kaget saat Ada Petir, Warga Kabupaten Semarang Meninggal Dunia
Dalam hal ini, dirinya mengajak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bidang lain untuk memproduksi.
“Seperti tas yang ada lukisannya itu, saya ngajak UMKM lain di bidang lukis. Idenya juga saya yang berpikir, mereka yang buat,” tutur Yuli.
Bukan tanpa alasan Yuli mengajak UMKM lain untuk berkolaborasi.
Dirinya menyebut, hal itulah yang bisa dilakuakan pelaku UMKM agar saling mendukung dan mendapat keuntungan.
“Kami kolaborasi seperti ini biar sama-sama mendapat benefit,” pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.