Sementara itu, Nur Huda relawan Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung mengakui jika di daerah tersebut cukup banyak penyandang disabilitas.
"Untuk pendataan yang kita ajukan ada 98 orang. Bukan hanya di Desa Krosok, tapi dari delapan desa di Kecamatan Sendang. Disabilitasnya bermacam-macam, ada yang tuna wicara, tuna rungu, ada yang cacat permanen fisik," terang dia.
Dari banyaknya disabilitas yang ada di Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, mayoritas memang berkebutuhan khusus sejak lahir.
"Dilihat dari yang hadir dan datang, di Kecamatan Sendang 8 desa itu, ada yang cacat dari kecil, ada yang karena kecelakaan juga. Tapi kebanyakan dari lahir," ujarnya.
Saat ini, warga disabilitas di Kecamatan Sendang cukup banyak, terlebih lagi mereka berkebutuhan khusus sejak lahir.
Namun Nur Huda tidak paham betul, mengapa warga disabilitas di Kecamatan Sendang.
"Belum diadakan penelitian lebih jauh tentang apa yang menjadi penyebab utama dari banyaknya kasus disabilitas di sini," kata dia.
Karena itu, ia berharap ke depan pemerintah mencari tahu penyebab tingginya disabilitas di daerah tersebut.
"Kami mengharap dengan banyaknya disabilitas di sini, harapannya ada penelitian dari pemerintah untuk mengecek penyebab terjadinya disabilitas. Yang jelas banyak macam, seperti pernikahan dini, atau dari gen, atau dari apa. Kalau tidak ada penelitian, kita tidak berani berasumsi, khawatir nanti penanganannya malah keliru," ungkap Nur Huda.
Dengan banyaknya warga Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung yang disabilitas, dirinya berharap adanya perhatian pemerintah, khususnya di Kecamatan Sendang.
"Untuk awal, harapannya warga disabilitas yang sudah terdata diperhatikan, berupa bantuan alat maupun kewirausahaan agar mandiri. Kedua, harapan ke depan pencegahan yang penting. Cari tahu penyebabnya, setelah itu dicarikan solusi agar generasi di Kecamatan Sendang ini berkurang angka disabilitasnya dengan adanya pencegahan lebih dini," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.