AMBON, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan rombongan meninjau lokasi terdampak gempa bumi M 7,5 di sejumlah titik di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Kamis (12/1/2023).
Sejumlah lokasi yang menjadi titik kunjungan Kepala BNPB dan rombongan di Tanimbar yakni kawasan BTN di Saumlaki, Kantor Bupati Kepulauan Tanimbar, Lapangan Mandriak dan Puskesmas Saumlaki.
Peninjauan juga dilakukan Suharyanto ke Kodim 1507/Saumlaki yang merupakan lokasi pos komando penanganan bencana gempa bumi di Kepulauan Tanimbar.
Baca juga: Kepala BNPB: Kesiapsiagaan terhadap Gempa dan Tsunami di Maluku Merupakan Hal Wajib
Adapun kawasan BTN Saumlaki menjadi titik pertama peninjauan Suharyanto dan rombongan. Saat mengunjungi lokasi itu, Suharyanto sempat berdialog dengan korban gempa.
Ia meminta warga korban gempa agar bersabar. Sebab, saat ini pemerintah masih terus berusaha untuk mendata jumlah korban terdampak dalam musibah tersebut.
“Mohon bersabar sebentar lagi, pemerintah pusat dan daerah terus berusaha secepat mungkin melakukan pendataan dan asesmen sehingga proses perbaikan rumah dapat segera dilakukan,” kata Suharyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (13/1/2023).
Baca juga: BNPB Beri Bantuan Rp 1,6 Miliar untuk Penanganan Korban Gempa di Maluku
Suharyanto menjelaskan bahwa pemerintah akan memberikan santunan dana bantuan untuk perbaikan rumah rusak.
“Rumah rusak berat akan diberikan bantuan senilai Rp 60 juta, rusak sedang Rp 30 juta dan rusak ringan Rp 15 juta,” tuturnya.
Setelah berdialog dengan korban gempa, Suharyanto kemudian melanjutkan peninjauan ke lokasi lainnya. Terakhir, Suharyanto turut mengunjungi Kodim 1507/Saumlaki yang dijadikan sebagai pos komando penanganan gempa di wilayah itu.
Suharyanto menegaskan, pendataan harus dilakukan secara cepat agar pembangunan rumah dapat segera dilakukan.
“Percepat proses pendataan, langsung dilaporkan ke pusat agar bisa cepat diproses,” tegasnya.
“Tidak apa-apa dilaporkan langsung secara bertahap, yang penting masyarakat tidak terlalu lama menunggu rumahnya untuk diperbaiki,” sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, gempa bermagnitudo 7,5 mengguncang wilayah Maluku, Selasa (10/1/2023) dini hari. BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami, namun beberapa saat kemudian peringatan tersebut diakhiri.
Gempa berpusat di laut Banda pada titik koordinat 7,37 Lintang Selatan dan 130,23 Bujur Timur atau berjarak 136 kilometer arah barat laut Maluku Tenggara Barat pada kedalaman 130 kilometer di bawah permukaan laut.
Adapun gempa tersebut sangat kuat dirasakan oleh warga. Tidak hanya di Kepulauan Tanimbar, namun juga di sejumlah daerah lainnya di Maluku, NTT, hingga Papua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.