Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Juta Wisatawan Berkunjung ke Kota Malang Selama 2022, Pemkot Optimistis Tahun Ini Meningkat

Kompas.com - 11/01/2023, 14:32 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

"Mereka pasti membutuhkan sarana prasara, makan, penginapan, belanja, dan lainnya. Ini tentu berpengaruh terhadap perputaran ekonomi di Kota Malang," katanya.

Menurutnya, perlu ada kesiapan untuk menghadapi event-event besar itu. Pekerjaan rumah besarnya terutama masalah parkir, karena seringkali ada keluhan dari agen-agen travel dan pemandu wisata yang berkunjung ke Kota Malang.

"Kota Malang dianggap sering menolak rezeki, karena saat wisatawan yang datang membawa bus ingin melihat Alun-alun Merdeka, kawasan wisata Kajoetangan, belanja-belanja, akan tetapi terbentur lahan parkir yang masih belum siap untuk kendaraan besar," katanya.

Baca juga: Kios Ikan Hias di Kota Malang Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 10 Juta

Pihaknya telah berkolaborasi dengan semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkot Malang untuk mengembangkan sektor pariwisata yang berkesinambungan.

"Bagaimana pembangunan wisata harus bisa berkesinambungan. Kalau sudah berkesinambungan, nantinya siapa pun kepala daerahnya, wisata di Kota Malang tetap berjalan dengan baik," katanya.

Selain itu, kata Baihaqi, pihaknya terus mendorong kesadaran warga dalam menjaga nama baik Kota Malang. Dia berharap tidak ada keluhan dari wisatawan yang disebabkan oleh ulah warga Kota Malang.

"Baik itu di Kajoetangan, Kampung Warna-Warni, maupun kawasan wisata lainnya di Kota Malang harus terus dirawat dan dijaga. Jangan sampai ada yang mematok dengan harga tak wajar, karena wisatawan akan membawa kesan yang multikompleks. Kuliner di Kota Malang itu enak, murah, masyarakatnya baik dan menyenangkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com