MALANG, KOMPAS.com - Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Jawa Timur, mencatat, jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Malang selama tahun 2022 mencapai 13.555.201 orang.
Data itu berdasarkan dari catatan di 53 destinasi wisata Kota Malang, di antaranya kampung tematik, taman kota, museum, mal, dan destinasi wisata lainnya.
Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi menyampaikan, pihaknya optimistis kunjungan wisatawan meningkat pada tahun 2023. Menurutnya, pengaruh kunjungan wisatawan terhadap perekonomian di Kota Malang sangat besar.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 10 Januari 2023: Pagi dan Sore Berawan
"Rata-rata tiap hari ada 37.500 wisatawan datang ke Kota Malang. Kalau masing-masing wisatawan mengeluarkan uang Rp 100.000 saja per hari, maka uang yang beredar dari wisatawan di Kota Malang setiap harinya sekitar Rp 375.000.000 per hari," kata Baihaqi pada Rabu (11/1/2023).
Baihaqi menyampaikan, potensi ekonomi yang besar harus dapat ditangkap dan terus dikembangkan secara bersama antara pemerintah dan warganya. Hal itu, supaya berdampak positif terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat Kota Malang yang diharapkan terus meningkat.
Baca juga: GM Bandara Adi Soemarmo Solo Meninggal Dunia, Jenazah Dimakamkan di Malang
"Saat ini, pariwisata telah menjadi primadona devisa negara yang paling unggul dan utama menggantikan devisa dari pertambangan dan energi. Potensi wisata di Kota Malang diharapkan dapat memacu meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.
Selain itu, peluang di sektor pariwisata juga berasal dari jumlah mahasiswa di Kota Malang yang mencapai sekitar 400.000 orang. Menurutnya, jika hal itu dapat dikelola dengan baik, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Kota Malang.
"Asalkan diberikan komitmen akan ketertiban, kenyamanan, fasilitas, kondisivitas, dan lain sebagainya, maka warga masyarakat Kota Malang ekonominya pasti akan jalan dan meningkat," katanya.
Kemudian, berbagai event yang akan berlangsung pada tahun 2023 ini juga diharapkan dapat memberikan dampak ke sektor pariwisata di Kota Malang. Di antaranya, event Proliga yang akan digelar di GOR Ken Arok pada tanggal 8 - 12 Februari mendatang. Selain itu, juga Liga Bola Basket Indonesia (IBL) yang akan digelar di GOR Bima Sakti.
Menurutnya, perlu ada kesiapan untuk menghadapi event-event besar itu. Pekerjaan rumah besarnya terutama masalah parkir, karena seringkali ada keluhan dari agen-agen travel dan pemandu wisata yang berkunjung ke Kota Malang.
"Kota Malang dianggap sering menolak rezeki, karena saat wisatawan yang datang membawa bus ingin melihat Alun-alun Merdeka, kawasan wisata Kajoetangan, belanja-belanja, akan tetapi terbentur lahan parkir yang masih belum siap untuk kendaraan besar," katanya.
Baca juga: Kios Ikan Hias di Kota Malang Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 10 Juta
Pihaknya telah berkolaborasi dengan semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkot Malang untuk mengembangkan sektor pariwisata yang berkesinambungan.
"Bagaimana pembangunan wisata harus bisa berkesinambungan. Kalau sudah berkesinambungan, nantinya siapa pun kepala daerahnya, wisata di Kota Malang tetap berjalan dengan baik," katanya.
Selain itu, kata Baihaqi, pihaknya terus mendorong kesadaran warga dalam menjaga nama baik Kota Malang. Dia berharap tidak ada keluhan dari wisatawan yang disebabkan oleh ulah warga Kota Malang.
"Baik itu di Kajoetangan, Kampung Warna-Warni, maupun kawasan wisata lainnya di Kota Malang harus terus dirawat dan dijaga. Jangan sampai ada yang mematok dengan harga tak wajar, karena wisatawan akan membawa kesan yang multikompleks. Kuliner di Kota Malang itu enak, murah, masyarakatnya baik dan menyenangkan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.