Setelah membantu proses pembunuhan bersama MR dan SA, S juga membantu menggantung tubuh FS di kusen pintu seolah-olah FS melakukan bunuh diri dan menutup pintu kamar bersama MR.
Menurut S, inisiatif itu datang dari MR dan SA.
"Berdirikan saja kata MR dan SA agar dikira bunuh diri, saya ikut membantu mendirikan jenazahnya dan menggantungnya," tutur S.
Baca juga: Membongkar Kasus Pembunuhan Berencana, Polisi di Lombok Tengah Tangkap Satu Keluarga
Kemudian, SA dan MR keluar rumah, sementara S duduk di beranda rumah, seolah-olah tak terjadi apa-apa.
Ketika RN, anaknya yang masih sekolah, pulang dan menemukan kondisi FS yang tergantung dan berteriak, S pura-pura terkejut dan meminta bantuan ke tetangga agar menurunkan jenazah FS yang tergantung.
"Saya bilang tolong turunkan jenazahnya, warga ramai datang dan kemudian polisi ikut datang," kata S.
Baca juga: Perempuan di Lombok Tengah Dibunuh Suami, Mertua dan Ipar, Mayat Korban Digantung di Dalam Rumah
Terbongkar juga bahwa FS sempat minta izin pada S untuk pergi rekreasi ke kawasan wisata yang viral di desa itu, yaitu Danau Biru.
Dia mengizinkan karena MR merubah rencana membunuh istrinya pada Selasa karena diperkirakan suasananya akan sepi.
"Dia sampai menangis ingin ikut ke Danau Biru, saya kasihan lihat sehingga saya ajak dia. Senang sekali anaknya waktu itu. Tahunya dia mengalami musibah ya," kata Uki, tetangga keluarga korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.