Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Satu Bulan Warga Kampung Utama Batam Tak Dapat Air Bersih

Kompas.com - 07/01/2023, 12:47 WIB
Hadi Maulana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Warga Kampung Utama Atas, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau, mengeluhkan layanan SPAM Batam yang dinilai tebang pilih dalam penyaluran air bersih. Hal ini disampaikan warga setelah sekitar satu bulan warga Kampung Utama Atas tidak mendapat pasokan air bersih.

Anggun (70), warga Kampung Utama Atas, terpaksa harus rutin mengangkut air dari salah satu rumah warga yang masih mendapatkan layanan air bersih SPAM Batam.

"Kini setiap malam saya harus rajin untuk angkut air dengan dibantu tetangga. Kebetulan saya memang sudah tinggal sendiri di sini," kata Anggun saat ditemui di kediamannya, Jumat (6/1/2023).

Baca juga: 42 Rumah Dinas BP Batam Jadi Kos dan Dipinjampakaikan ke Orang Lain

Anggung menyebutkan, situasi seperti ini sudah dialaminya selama sebulan belakangan. Ironisnya, ia mengaku masih membayar tagihan air meskipun sudah tidak mendapatkan pasokan air ke rumahnya.

"Masih bayar tagihan kemarin, Nak. Walau air tidak mengalir di rumah, tadi barusan menghubungi anak saya. Dia bilang mau jemput saya ke rumahnya," ungkap Anggun.

Baca juga: 7 TKI yang akan Dikirim ke Malaysia Lewat Jalur Ilegal Batam Diselamatkan

Menanggapi hal ini, Corporate Communication (Corcom) SPAM Batam, Ginda menyebut, pihak SPAM Batam tetap melakukan upaya optimal dalam menyalurkan air bersih bagi warga Batam. Namun, beberapa hal seperti kondisi rumah warga yang berada di perbukitan, menjadi salah satu kendala.

"Kondisi daerah Kampung Utama Atas yang berada pada ujung pipa saluran air bersih dan elevasi daerah yang cukup tinggi, menyebabkan durasi aliran air yang mengalir pada setiap daerah berbeda-beda waktu alirnya, terlebih lagi pada pemakaian jam puncak," jelas Ginda melalui telepon.

Selain itu, jumlah pengguna air bersih dan suplai air tidak seimbang, khusunya pada pagi dan sore yang merupakan jam puncak pemakaian air.

"Kenapa di daerah dan di waktu tertentu air mengalir mengecil atau tidak lancar. Hal ini banyak dipengaruhi oleh jumlah pengguna dan suplai air bersih berjalan tidak seimbang," ungkap Ginda.

Ginda juga menyebutkan, SPAM Batam tidak pernah mengabaikan keluhan dari para pelanggan. Namun, pertumbuhan pelanggan SPAM Batam cukup berpengaruh terhadap suplai air, khususnya pada sebagian kecil pelanggan yang tinggal di wilayah dengan kontur tanah yang cukup tinggi dan di daerah ujung perpipaan, seperti daerah Kampung Utama Atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Regional
Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com