Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

23 Rumah Rusak Berat akibat Abrasi di Kota Mataram

Kompas.com - 27/12/2022, 15:00 WIB
Andi Hartik

Editor

KOMPAS.com - 23 unit rumah rusak berat akibat abrasi pantai di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemerintah berencana merelokasi warga terdampak abrasi tersebut.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Multazam mengatakan, 23 unit rumah yang rusak tersebar di Lingkungan Mapak Indah, Lingkungan Pantai Gading dan Bintaro.

"Dari 23 unit rumah yang rusak itu, 13 rumah di Lingkungan Mapak Indah dan 5 rumah di Lingkungan Pantai Gading, Kecamatan Sekarbela. Sedangkan 5 rumah di Bintaro, Kecamatan Ampenan," kata Multazam saat ditemui di sela mendampingi tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melakukan pengukuran dan pendataan dampak abrasi, Senin (26/12/2022), seperti dikutip Antara.

Baca juga: Jalan dan Perkebunan Warga Ambles akibat Abrasi di Bengkalis Riau

Multazam menyebut, rumah rusak akibat abrasi di Kota Mataram kemungkinan lebih banyak dari yang sudah terdata.

Sebab, 23 rumah yang sudah terdata merupakan rumah dengan kondisi rusak berat. Pihaknya sedang melakukan asesmen untuk rumah yang rusak ringan dan sedang.

"Kemungkinan ada tambahan, terutama untuk rusak sedang atau ringan. Kalau yang 23 itu masuk rusak berat karena sebagian rumah mereka habis dibawa gelombang," katanya.

Baca juga: Lagi, Puluhan Rumah di Aceh Utara Hancur Dihantam Abrasi

Pihaknya berencana melakukan penanganan permanen terhadap warga terdampak abrasi. Mereka akan direlokasi ke daerah yang lebih aman.

Hal ini mempertimbangkan bencana abrasi yang selalu terjadi setiap tahun dan hasil kajian tim ahli yang menyebutkan potensi pantai akan hilang akibat abrasi setiap tahun sekitar 5 meter.

"Artinya, daripada kita bantu masyarakat membangun atau memperbaiki rumah mereka di pesisir pantai, lebih baik direlokasi ke radius yang aman dari potensi abrasi," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com