Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kondisi Ratusan Wisatawan yang Terjebak di Karimunjawa

Kompas.com - 27/12/2022, 07:53 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

KOMPAS.com - Rencananya pada Selasa (27/12/2022) pukul 17.00 WIB, ratusan wisatawan yang tertahan di Karimunjawa, bakal dipulangkan dengan menggunakan KM Kelimutu. Diketahui para pelancong tersebut tertahan akibat cuaca buruk yang terjadi di Karimunjawa. 

Wisatawan diminta berkumpul pada pukul 15.00 WIB di Dermaga Legon Bajak. Dengan begitu sekitar pukul 18.00 WIB kapal dapat berlayar kembali menuju Semarang. 

Plt Kepala Dishub Jateng Syurya Deta Syafrie mengatakan Kapal Kelimutu seharusnya berlayar dari Kumai Kalimantan Tengah langsung menuju Semarang Jateng. Namun akan singgah di Legon Bajak Karimunjawa untuk mengangkut wisatawan. 

Baca juga: Turis yang Terjebak di Karimunjawa Akan Dievakuasi Besok, Ganjar Pranowo: Tenang Dulu, Semua Sudah Diurus

Pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan Pemkab Jepara dan Kementerian Perhubungan terkait rencana penjemputan itu.

Kondisi para wisatawan yang tertahan di Karimunjawa

Ratusan wisatawan terjebak di Kepulauan Karimunjawa terjebak sejak Sabtu (24/12/2022), akibat gelombang tinggi. Meski sudah beberapa hari tertahan, kondisi para wisawatan dilaporkan baik-baik saja. 

Plt Kepala Dishub Jateng Syurya Deta Syafrie mengatakan saat ini wisatawan dalam kondisi baik. Ia menjamin kebutuhan logistik, kesehatan hingga penginapan masih cukup.

"Kami juga berkomunikasi dengan pemerintah desa Karimunjawa, terkait suplai logistik. Tidak ada hal mendesak dan perlu dikhawatirkan, pasokan pangan, energi aman semua," ungkapnya.

Pemkab Jepara telah mendirikan posko di Kecamatan Karimunjawa untuk mendata para wisatawan. Termasuk untuk memastikan berbagai kebutuhan dan memberikan informasi terkait keadaan cuaca terkini kepada para wisawatan.

Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan telah meminta Perkumpulan Hotel dan Restoran (PHRI) agar memberikan keringanan biaya penginapan kepada wisatawan yang tertahan di sana.

"Termasuk kita juga sudah meminta Disparbud menyiapkan wisma dan hotel milik Pemkab diperuntukkan bagi wisatawan yang memang sudah kehabisan bekal agar diarahkan ke sana. Sementara aman belum ada keluhan. Kita sudah berkirim surat ke Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan untuk evakuasi menggunakan kapal Pelni KM Kelimutu," ungkapnya.

Baca juga: Pemprov Jateng Pastikan 315 Wisatawan yang Terjebak di Karimunjawa Dijemput KM Kelimutu Besok

Camat Karimunjawa Muslikin mengatakan bahwa hingga kini belum ada keluhan dari para wisatawan yang masuk ke posko aduan di Karimunjawa.  Dia memastikan kondisi ratusan wisatawan yang tertahan di Karimunjawa, saat ini baik-baik saja.

Dia pun meminta agar keluarga wisawatann tenang. Bahkan, ada 13 wisatawan yang berkantong tebal sudah balik dengan mencarter pesawat.

"Belum ada aduan karena, kan baru beberapa hari. Namun ada wisatawan yang ingin segera pulang karena kangen perayaan natal. Pantauan semalam, wisatawan nyaman jalan-jalan dan jajan. Kalau mau pun dari wisma dan hotel milik pemerintah juga difasilitasi," kata Muslikin.

40 Wisatawan Asing tertahan di Karimunjawa

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jepara Trisno Santosa mengatakan wisatawan yang tertahan di Karimunjawa didominasi oleh wisawatan domestik. Selain itu, ada 40 wisawatan asing yang juga tertahan di Karimunjawa akibat cuaca buruk. 

"40 orang wisatawan manca dari Belanda, Jerman dan paling banyak Eropa," ungkap Trisno.

Halaman:


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com