ACEH BESAR, KOMPAS.com– Sebanyak 58 warga Imigran Rohingya kembali terdampar di pesisir Aceh.
Mereka terdampar di pesisir pantai Desa Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (25/12/2022) dini hari.
Ini merupakan imigran gelombang ketiga yang terdampar di Aceh sepanjang akhir 2022.
Baca juga: Lagi, 4 Rohingya Kabur dari Penampungan Lhokseumawe
Sebelumnya 219 orang imigran rohingya terdampar di Kabupaten Aceh Utara pada 15 dan 16 November 2022.
Kondisi para pengunggsi terlihat lemah, diduga karena kelelahan selama perjalanan dilaut dengan cuaca yang tidak baik.
Enam orang imigran dilaporkan sakit dan tiga di antaranya harus mendapat perawatan di puskesmas.
Alwi (57), Nelayan asal Lhokmee, Aceh Besar, awalnya melihat segerombolan orang terlihat berkumpul di pinggir pantai.
Baca juga: Bakamla Evakuasi Imigran Ilegal Rohingya yang Terombang-ambing di Laut Selama Sebulan
Setelah didekati ternyata mereka adalah manusia perahu yang terdampai di pantai.
“Terkejut juga subuh-subuh dapat kabar ada orang banyak terdampar di pantai, lalu kami laporkan ke Pak Keuchik (Kades) dan Polsek,” katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Besar, Sulaimi, menyebutkan semua pengungsi tersebut laki-laki dan berusia antara 20-40 tahun.
Sulaimi sedang berkoordinasi dengan pihak imigrasi dan dan pemerintah provinsi Aceh untuk penanganan para imigran tersebut.
“Iya, kita sedang mendata dan berkoordinasi termasuk dengan pemerintahan provinsi, untuk penempatan mereka sementara,” kata Sulaimi, Minggu (25/12/2022).
Baca juga: 23 Rohingya Kabur, Pemkot Lhokseumawe: Sudah Biasa, Maka Segeralah Dipindahkan
Hingga saat ini, para imigran Rohingya tersebut masih berada di pantai Ladong, untuk menunggu penempatan sementara.
Seorang pengungsi bernama Abdul Manan, mengaku mereka sudah satu bulan terkatung-katung di laut. Mereka berniat menuju Malaysia untuk mencari suaka.
“Sudah lama kami di laut, hendak ke Malaysia,” sebut Abdul Manan dengan bahasa melayu yang terbata-bata tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
Abdul Manan menceritakan kehidupan mereka di Myanmar yang sulit, sehingga berniat mencari suaka di negara lain, agar bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.