LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, meminta UNHCR dan IOM untuk segera memindahkan ratusan Rohingya di Eks Gedung Imigrasi, Kota Lhokseumawe.
Apalagi, 23 Rohingya dilaporkan kabur dari lokasi penampungan sementara itu.
Kepala Hubungan Masyarakat Kota Lhokseumawe, Marzuki, per telepon, Rabu (14/12/2022) menyebutkan, praktik Rohingya kabur dari lokasi pengungsian itu sudah sangat biasa.
Baca juga: Polisi Tangkap 10 Rohingya yang Kabur dari Penampungan Lhokseumawe
“Dulu juga mereka kabur. Namun, saya tegaskan, dalam konteks Rohingya kali ini, tidak ada Pemkot Lhokseumawe di dalamnya. Itu penanggungjawabnya UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) dan IOM (International Organization for Migration) . Kami tidak ikut serta,” kata Marzuki.
Dia menyebutkan, sangat riskan jika Rohingya terlalu lama di lokasi itu. Apalagi sebelumnya, puluhan masyarakat lokal sudah berdemonstrasi dan mendesak agar Rohingya segera dipindahkan dari lokasi tersebut.
“Maka kita minta itu segera dipindahkan ke lokasi lain. Agar tidak ada gesekan dengan masyarakat lokal. Kalau sudah terlanjur ada gesekan, kan repot juga kita. Ini harus segera, apakah akan dipindah ke Pekanbaru atau kemana, terserah,” sebut Marzuki.
Baca juga: 23 Etnis Rohingya Kabur dari Eks Kantor Imigrasi Lhokseumawe
Posisi Pemerintah Kota Lhokseumawe, sambung Marzuki, menyahuti tuntutan masyarakat tentang pemindahan itu dan menyampaikan pada pengelola pengungsi.
“Jadi harap dipercepat ini pemindahan. Apalagi hari ini sudah kabur 23 orang. Besok dan seterusnya itu akan kabur lagi. Itu berdasarkan pengalaman kita selama ini mengelola pengungsi Rohingya,” beber dia.
Diberikan sebelumnya, sebanyak 229 pengungsi Rohingya mendarat di perairan Aceh Utara.
Mereka datang dalam dua gelombang, yaitu gelombang pertama sebanyak 110 etnis Rohingya mendarat di perairan Meunasah Lhok, Kecamatan Muara Batu pada 15 November 2022.
Sedangkan gelombang kedua terdapat 119 etnis Rohingya mendarat di perairan Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.
Sebelumnya, keberadaan pengungsi Rohingya di eks kantor imigrasi itu sempat didemo oleh warga lokal. Mereka diminta segera pindah dari lokasi itu karena tidak menghormati penegakan syariat Islam di Aceh.
Sekadar diketahui, dalam catatan Kompas.com, sepanjang lima tahun terakhir, praktik kabur dari lokasi penampungan kerap dilakukan warga Rohingya yang mendarat di Aceh. Umumnya mereka kabur ke Malaysia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.