"Korban dibunuh di belakang rumahnya. Pelaku memukul kepala korban pakai shockbreaker motor satu kali, dan memukul bagian leher satu kali," kata Bachtiar.
Akibat pukulan itu, korban terkapar di tanah dengan kepala berdarah.
Lalu, F mengikat leher korban dengan karet ban untuk memastikan korban meninggal dunia.
Setelah itu, F membersihkan darah di kepala korban dengan air menghunakan ember.
"Setelah korban dipastikan meninggal dunia, pelaku menyeret mayat korban ke semak-semak di samping rumah korban," kata Bachtiar.
Tak sampai di situ, sambung dia, F juga membuka celana dalam korban dan mengembangkan kedua kaki korban serta menaikkan baju korban ke dada.
Hal itu dibuatnya seakan-akan korban pemerkosaan.
Kemudian, Bachtiar mengatakan, peran pelaku NA adalah membunuh bayi korban.
Bayi tersebut dibunuh NA dengan cara membekap mulutnya.
"NA membekap mulut bayi hingga meninggal dunia. Kemudian memasukan mayat bayi ke dalam karung yang sudah disediakan oleh pelaku F sebelumnya di rumahnya. Mayat bayi tersebut dibuang oleh pelaku tak jauh dari mayat ibunya," sebut Bachtiar.
Kedua pelaku membunuh ibu dan bayi karena sakit hati kepada suami korban.
"Pelaku sakit hati karena sering dimarahi oleh suami korban bernama Masroni," ungkap Bachtiar kepada melalui keterangan tertulis, Sabtu (24/12/2022) malam.
Ia menjelaskan, sebelumnya kedua pelaku bersama dengan teman-temannya mengendarai sepeda motor knalpot bising sering lewat di depan rumah korban.
Suara motor pelaku yang keras, membuat tidur bayi korban terganggu.
"Suami korban marah kepada pelaku, karena suara sepeda motor pelaku membuat bising dan mengganggu tidur bayinya," kata Bachtiar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.