Di sisi lain, pihak kepolisian melakukan penyelidikan atas kejadian itu. Polisi meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk saksi dari pengelola Double O.
Hasil pemeriksaan itu salah satunya dapat mengidentifikasi 17 korban yang tewas terbakar. Ke-17 korban itu terdiri dari tiga orang tamu dan 14 orang pekerja, termasuk pekerja musik di tempat hiburan malam itu.
"Dari kejadian awal itu mereka sempat khawatir dan naik ke lantai dua untuk bersembunyi, namun saat itu massa membakar diskotik Double O akhirnya mereka terjebak," ungkap Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi.
Baca juga: 17 Korban Terbakar di Double O Sorong Rampung Diidentifikasi
Kabid Dokkes Polda Papua Barat Kombes Pol Bambang Pitoyo mengatakan, proses identifikasi terhadap korban terbakar memelukan beberapa tahapan. Pertama, olah TKP medis untuk mencari korban yang ada di TKP.
Kedua, pengumpulan data ante mortem melalui pengambilan data dari keluarga korban. Selain itu juga ada pengambilan data post mortem, yaitu pengambilan data melalui proses indentifikasi forensik di kamar jenazah,yang dilakukan oleh dokter spesialis forensik yang di back up tim DVI Dokkes Polri yang dipimpin oleh Kombes Pol dr. Ahmad Fauzi.
Baca juga: Keluarga Korban Kebakaran Double O Sorong: Kami Minta Pelaku Dihukum Seberat-beratnya
Ketiga, data ante mortem dan post mortem itu dilakukan rekonsiliasi dan mengumumkan korban yang terindentifikasi.
"Tim DVI berhasil indentifikasi tiga jenazah dengan nomor post mortem 003 dan ante mortem 005 terindentifikasi sebagai Indah Sukmadani alias DJ Cleo, jenis kelamin perempuan usia 24 tahun asal Provinisi Sumatra Barat, Kabupaten Agam. Korban terindentifikasi pemeriksaan medis dan properti yang melekat pada tubuh korban," kata Bambang saat jumpa pers di Polresta Sorong Sabtu (29/1/2022).
Pada kesempatan itu, tim juga berhasil mengidentifikasi jenazah dengan nomor post mortem 001 dan ante mortem 010 sebagai Firmansyah Putra, laki-laki usia 33 tahun asal Palembang yang berhasil terindentifikasi melalui gigi dan properti.
Jenazah dengan post mortem 011 dan ante mortem 007 terindentifikasi sebagai Vikram Kenoras, laki-laki usia 23 tahun berasal dari Kota Sorong, Papua Barat yang berhasil terindentifikasi berdasarkan pemeriksaan medis dan properti.