Oleh karena itu, ia meminta masyarakat agar dapat menyelesaikan setiap persoalan menggunakan pikiran jernih, hati yang dingin, dan tidak menggunakan kekerasan.
“Selesaikan setiap persoalan dengan cara-cara damai tanpa perlu kekerasan yang hanya membawa stigma buruk bagi Maluku,” jelasnya.
Untuk diketahui, pemulangan warga Kariu ke kampung halamannya dilakukan dengan pengawalan ketat TNI dan Polri pada Senin (19/12/202).
Saat ribuan warga Kariu ini tiba di desanya, mereka sempat ditolak oleh warga Pelauw. Warga Kariu melakukan penolakan dengan alasan pemerintah belum menepati kesepakatan yang dibuat kedua pihak yang bertikai.
Sebelumnya, bentrok antara warga desa Pelauw dan Kariuw, kecamatan Pulau Haruku, kabupaten Maluku Tengah pecah pada Rabu (28/1/2022).
Baca juga: Speedboat Tenggelam Dihantam Gelombang di Maluku Tengah, 2 Penumpang Tewas
Akibat bentrokan itu empat orang warga meninggal dunia, salah satunya anggota polisi.
Bentrokan juga menyebabkan 211 rumah warga terbakar, 183 rumah lainnya rusak berat. Selain itu, bangunan sekolah dasar dan puluhan kendaraan warga juga terbakar termasuk ribuan pohon cengkih milik warga ditebang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.