Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 5,1 di Maluku Tengah, BPBD: Getaran Dirasakan, tetapi Tak Ada Kerusakan

Kompas.com - 13/12/2022, 12:38 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,1 yang mengguncang kabupaten Maluku Tengah cukup kuat dirasakan getarannya oleh warga di Masohi dan sekitarnya.

Meski begitu hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan yang ditimbulkan dari gempa tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Maluku Tengah pun memastikan tidak ada dampak.kerusakan yang ditimbulkan dari gempa tersebut.

Baca juga: Gempa M 4,7 Guncang Kabupaten Alor NTT

"Memang getarannya dirasakan tapi tidak ada kerusakan," kata Kepala BPBD Maluku Tengah Abdul Latif Kei kepada Kompas.com, Selasa (13/12/22).

Latif mengungkapkan selain tidak ada laporan dari warga, pihaknya juga telah melakukan pemantauan di lapangan setelah gempa tersebut terjadi, dan hasilnya tidak ada  kerusakan apa pun yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

"Tim sudah melakukan pemantauan dan hasilnya tidak ada kerusakan. Saya juga sudah terima laporan tidak ada," ungkapnya.

Gempa berkekuatan 5,1 magnitudo memgguncang kabupaten Maluku Tengan pada Selasa (13/12/2022) pagi Pukul 07.10 WIT.

Gempa yang cukup kuat dirasakan getarannya itu nerpusat pada koordinat 3,15 lintang selatan dan  129,15 bujur timur atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Amahai, Maluku Tengah, Maluku pada kedalaman 69 km.

Baca juga: Dana Renovasi Rumah Korban Gempa Cianjur Ditambah, Paling Besar Jadi Rp 60 Juta

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa tersebut dirasakan warga di wilayah Maluku Gengah dengan skala III MMI.

Menurut BMKG gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Seram.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com