Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Keseruan Event Lari Semarang 10K, Peserta Pakai Kostum Gembel, Dinosaurus, Spiderman, hingga Wayang Orang

Kompas.com - 18/12/2022, 20:40 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ajang bergengsi tahunan lomba lari Semarang 10K Powered by Isoplus kembali digelar setelah sempat vakum selama pandemi Covid-19, Minggu (18/12/2022).

Pukul 06.00 WIB, peserta dilepas oleh Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu di Balai Kota Semarang. Sekitar 2.000 pelari yang datang dari berbagai daerah itu mulai meluncur usai terompet ditiup.

Terlihat puluhan peserta mengenakan kostum unik yang mencolok di antara peserta lainnya. Mulai dari kostum gembel, pasangan dinosaurus dan T-Rex, kostum superhero spiderman, hingga kostum budaya wayang orang.

Baca juga: 2.100 Pelari Nikmati Ikon Bersejarah Kota Semarang dalam Ajang Tahunan Semarang 10K

“Emang rencana pengen menghibur karena race akhir tahun, buat seru-seruan aja,” terang Fifin (32) yang mengenakan kostum dinosaurus dan T-Rex bersama istrinya, Rizqi (29) saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (18/12/2022).

Usai lari, keduanya masih banyak disapa anak-anak. Tak jarang beberapa minta diantar orang tua untuk berfoto dengan pengguna kostum dino-tyrex itu.

“Banyak yang interest sama kita, anak-anak kecil nyapa, ‘dino-dino!’ Taunya dino, soalnya jarang yang tau tyrex, terus ngajakin foto sehabis finis,” imbuh Fifin.

Pasangan itu mengaku biasa mengikuti bisa belasan event lari dalam setahun. Menurutnya lari lebih dari sekadar hobi, tapi sudah menjadi gaya hidup.

Mereka mulai aktif sejak tahun 2015. Rizqi belum lama ini mengikuti lari trail 7k sementara suaminya terakhir mengikuti marathon di Thailand.

“Berat memang, agak susah lari, kalau dia (Fifin) panas (kostumnya) soalnya ini baru pertama kali pakai kostum gini, diajakin suami,” tutur Rizqi.

Baca juga: Tinggal 2 Hari Lagi, 2100 Pelari Lintas Umur Bakal Meriahkan Ajang Lari Semarang 10K

Selanjutnya, Kompas.com mewawancarai Zakeus yang berdandan layaknya gembel jalanan. Ia mengenakan kaos dalam lusuh dan bawahan bekas karung beras. Sementara aksesoris kepala ia memakai besek bekas.

Wajahnya dilumuri arang dan giginya hitam. Ia bahkan nekat berlari tanpa alas kaki. Dengan pakaian itu, ia menyampaikan pesan bila tak perlu sepatu dan jersey mahal untuk mengikuti event lari.

“Intinya kita berlari yang penting niatnya. Enggak perlu pake jersey mahal, sepatu mahal, dan jam mahal. Nggak pake sepatu aja bisa,” beber lelaki asal Batang yang diantar istri dan anaknya itu.

Dengan berlari telanjang kaki, Ia berhasil menuju garis finish pada selama 1 jam 15 menit dengan pace kurang lebih 9 menit per kilometer.

Sebelumnya dalam event Half marathon di Borobudur, lelaki itu juga memilih kostum gembel dan konsisten menyampaikan pesannya. Hanya saja ia tetap mengenakan alas sepatu demi keselamatan.

Kemudian, Kompas.com menjumpai pelari asal Jakarta, Irawan Adi yang sengaja menggantungkan banyak balon terbang di punggungnya selama berlari.

Baca juga: Ada Lari Semarang 10K di Hari Minggu, Jalan Pemuda hingga Jalan Letjen Suprapto Dialihkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com