Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa 11 Saksi Terkait Ledakan Tambang di Sawahlunto yang Tewaskan 10 Pekerja

Kompas.com - 15/12/2022, 16:37 WIB
Perdana Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Polisi sudah memeriksa 11 saksi terkait meledaknya tambang batu bara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) di Kecamatan Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat (9/12/2022).

Semua saksi berasal dari pihak perusahaan dan termasuk tiga orang pekerja yang selamat.

"Sampai saat ini sudah ada 11 orang saksi yang diperiksa. Semuanya dari pihak perusahaan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Barat Kombes Dwi Sulistyawan kepada wartawan, Kamis (15/12/2022) di Padang.

Baca juga: Maraknya Tambang Batu Bara Ilegal di Kaltim, Kebun Pun Ditambang Tanpa Sepengetahuan Pemilik

Dwi menjelaskan, perwakilan perusahaan belum diperiksa pimpinan PT NAL seperti direktur dan lainnya.

"Jabatan tertinggi yang baru diperiksa itu baru Kepala Teknik Tambangnya," jelas Dwi.

Dwi juga menyebutkan pihaknya belum menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) karena tambangnya runtuh akibat meledak.

Saat ini, kata Dwi, pihaknya masih menunggu perbaikan tambang yang runtuh untuk bisa menggelar olah TKP.

Baca juga: Tambang Batu Bara di Sawahlunto Meledak, Korban Terakhir Dievakuasi dari Kedalaman 281 Meter, Ini Kisahnya

Dari dugaan awal, menurut Dwi, penyebab meledak tambang karena tingginya gas metana di dalam lubang.

"Tingginya gas metana itu kemudian bertemu dengan percikan api yang diduga dari alat pemecah batu bara sehingga terjadi ledakan," kata Dwi.

 

Dwi mengatakan, masih belum bisa menyimpulkan terjadi kelalaian atau kesengajaan dari meledaknya tambang itu.

"Kita masih menyelidiki penyebabnya. Apakah ada kelalaian atau kesengajaan masih diselidiki ya," kata Dwi.

Sebelumnya diberitakan pada Jumat (9/12/2022), pukul 08.50 WIB, ledakan terjadi di lubang nomor DC 02 tambang batu bara bawah tanah PT Nusa Alam Lestari di Kota Sawahlunto, yang memiliki Izin Usaha Pertambangan batu bara sejak 6 Juli 2020.

Baca juga: Tambang Batu Bara di Sawahlunto Meledak, Korban Terakhir Dievakuasi dari Kedalaman 281 Meter, Ini Kisahnya

Akibat ledakan itu menyebabkan 10 orang pekerja meninggal dunia dan 4 orang luka-luka.

Kementerian Energi dan Sumbar Daya Mineral (ESDM) dan polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan.

Sementara PT NAL sendiri menyebutkan SOP sudah diterapkan dan berjalan baik sebelum terjadi ledakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Regional
Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Regional
Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com