Diberitakan sebelumnya, pada Rabu, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menggelar rapat koordinasi terkait perberasan nasional bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Bulog, dan Badan Pangan Nasional.
Hal itu sebagai tindak lanjut koordinasi setelah pemerintah menyiapkan 500.000 ton beras komersial di luar negeri yang sewaktu-waktu dapat dibawa ke Indonesia.
Beras komersial itu merupakan persediaan akhir tahun 2022 sampai menunggu panen raya pada Februari-Maret 2023.
Tujuannya, Bulog dapat menyerap hasil panen petani untuk mengisi ulang kembali stoknya sampai dengan 1,2 juta ton.
Baca juga: Respons Wacana Pusat Impor Beras, Ganjar: Hati-hati
"Ini diperlukan dalam rangka menjaga floor price di tingkat petani, dan berikutnya dikeluarkan pada saat produksi berkurang di akhir tahun," kata Moeldoko.
Mantan Panglima TNI ini menyebutkan, posisi stok beras di Bulog saat ini kurang dari 500.000 ton. Sementara itu, sisanya berada di rumah tangga, pedagang, dan penggilingan padi.
Meski cadangan beras terbilang tersedia, menurut dia, pemerintah tetap ingin menjamin dan memastikan ketersediaan beras di masyarakat benar-benar aman.
Untuk itu, pemerintah mengambil kebijakan pengadaan beras komersial di luar negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.