Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Pakaian Adat Papua, Tidak Hanya Koteka dan Rok Rumbai

Kompas.com - 06/12/2022, 20:24 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pulau Papua adalah sebuah wilayah di ujung timur Indonesia yang dihuni oleh berbagai kelompok suku asli.

Sebagai salah satu pulau terluas di Indonesia, Pulau Papua menyimpan kekayaan yang sangat luar biasa dari segi alam dan juga budaya.

Baca juga: Koteka dan Rok Rumbai, Pakaian Adat Papua

Keberagaman suku yang menghuni Pulau Papua membuat budayanya juga sangat kaya, salah satunya adanya ragam pakaian adat.

Pakaian adat Papua merupakan salah satu jenis pakaian adat yang menarik karena terbuat dari hasil alam yang menjadi ciri khas di wilayah mereka.

Baca juga: Masa Kelam Koteka Era Orba, Warga Papua Dirazia dan Dipaksa Pakai Celana Pendek

Dirangkum dari laman Gramedia dan kids.grid.id, berikut adalah ragam pakaian adat Papua yang bisa Anda kenali.

Baca juga: Asal Usul Koteka, Pakaian Khas Suku Dhani hingga Pernah Dirazia Zaman Orba

1. Koteka

Sebagian besar masyarakat Indonesia umumnya hanya mengenal Koteka sebagai pakaian adat Papua.

Koteka atau Holim adalah pakaian adat Papua berupa penutup kemaluan pria dengan bentuk selongsong panjang yang mengerucut di bagian depan.

Koteka terbuat dari kulit buah labu air tua yang dibuang biji dan daging buahnya dan kemudian dikeringkan.

Sebagai hiasan, koteka yang berukuran panjang akan dibubuhi ukiran-ukiran etnik dan bagian ujungnya diberi bulu ayam hutan atau bulu burung.

Koteka yang digunakan dalam upacara adat adalah koteka panjang dan berukir, sementara koteka sehari-hari biasanya berukuran lebih pendek.

Cara penggunaan Koteka adalah dengan dikenakan di bagian vital dan diikat ke pinggang dengan menggunakan seutas tali sehingga ujungnya mengarah ke atas.

Sementara bagian tubuh lain dibiarkan telanjang, atau dibubuhi dengan tato dan berbagai aksesori dari gigi binatang buruan.

Bagi pria yang masih perjaka, Koteka dipakai dengan posisi tegak lurus ke atas.

Adapun Koteka yang dikenakan dengan posisi ke atas dan miring ke kanan melambangkan kejantanan dan status sosial yang tinggi ataupun kebangsawanan dari pemakainya.

Jenis holim kecil terdapat di lembah Baliem, Kecamatan Wamena Kota, Kecamatan Asologaima dan Kecamatan Kurulu.

Sedangkan sebagian besar masyarakat suku Dani menggunakan koteka yang berukuran besar dan pendek.

Nampak terlihat para pria menggunakan koteka dan mahkota cenderawasih melakukan tarian dalam kegiatan Festival Budaya Suku Ngalum di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, tahun 2014 yang silam.KOMPAS.COM/Melkior Sitokdana Nampak terlihat para pria menggunakan koteka dan mahkota cenderawasih melakukan tarian dalam kegiatan Festival Budaya Suku Ngalum di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, tahun 2014 yang silam.

2. Rok Rumbai

Rok Rumbai adalah pakaian adat Papua berupa penutup tubuh bagian bawah wanita yang terbuat dari susunan daun sagu kering.

Rok Rumbai biasanya dikenakan dengan paduan aksesori seperti hiasan kepala dari bahan ijuk atau bulu burung kasuari, atau anyaman daun sagu.

Penggunaan rok rumbai biasanya dipadukan dengan baju kurung di bagian atasnya.

Pada beberapa kesempatan, Rok Rumbai juga dapat dikenakan oleh para pria, seperti dalam beberapa acara adat.

Perbedaan penggunaan Rok Rumbai pada pria dan wanita juga berbeda.

Jika seorang pria menggunakan Rok Rumbai, maka ia tidak menggunakan baju kurung seperti wanita.

Kemudian jika pria menggunakan Koteka, maka para wanita Rok Rumbai tanpa Baju Kurung.

Sementara bagian atas tubuh disamarkan oleh tato bermotif flora dan fauna yang terbuat dari bahan alami.

Rok rumbai biasanya digunakan oleh penduduk di wilayah pegunungan tengah atau dekat pesisir pantai seperti di Yapen, Sentani, Enjros, Nafri, Biak Numfor, dan Tobati.

Warga menarikan tarian Came saat akan menyambut Menteri Sosial Tri Rismaharini di Bandara Marena yang melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Sarmi, Papua, Selasa (22/3/2022). Tarian Came tersebut dibawakan warga Kabupaten Sarmi saat akan menyambut kedatangan tamu.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Warga menarikan tarian Came saat akan menyambut Menteri Sosial Tri Rismaharini di Bandara Marena yang melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Sarmi, Papua, Selasa (22/3/2022). Tarian Came tersebut dibawakan warga Kabupaten Sarmi saat akan menyambut kedatangan tamu.

3. Baju Kurung

Baju Kurung adalah pakaian adat Papua berupa penutup tubuh bagian atas wanita yang dikenakan untuk melengkapi Rok Rumbai.

Baju Kurung yang terbuat dari kain beludru memang telah mendapatkan pengaruh dari budaya luar Papua.

Penggunaan Baju Kurung banyak dipakai oleh wanita di Manokwari.

Baju kurung, rok rumbai, serta hiasan rumbai bulu biasanya dikombinasikan dengan gelang dan kalung yang terbuat dari biji-bijian yang keras serta penutup kepala yang terbuat dari bulu burung.

4. Pakaian Sali

Pakaian Sali adalah pakaian adat Papua yang hanya dikenakan oleh para gadis, sementara wanita yang telah menikah tidak diperkenankan menggunakan pakaian adat ini.

Bahan pembuat Baju Sali adalah daun sagu atau kulit pohon pilihan yang berwarna coklat untuk menghasilkan warna sempurna.

Banyak yang menyebut Baju Sali sekilas mirip dengan kain yang dijahit.

Baju Sali digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan cara dililitkan di tubuh, dengan bagian dalam lebih panjang daripada bagian luar.

Closeup gadis muda eksotis suku dani papua dengan pakaian tradisional tersenyum di tengah hutan.Dok. Freepik Closeup gadis muda eksotis suku dani papua dengan pakaian tradisional tersenyum di tengah hutan.

5. Pakaian Yokal

Bagi wanita yang telah menikah juga terdapat pakaian adat khusus yaitu Pakaian Yokal.

Pakaian Yokal adalah pakaian adat Papua yang hanya dikenakan wanita yang telah menikah untuk menutupi tubuh bagian atas.

Bahan pembuat Pakaian Yokal adalah kulit pohon yang berwarna coklat tanah atau kemerahan yang dianyam.

Cara pemakaiannya adalah denga dililitkan dengan memutari tubuh wanita.

6. Baju Kain Rumput

Baju Kain Rumput adalah pakaian adat Papua yang dapat dikenakan baik oleh pria maupun wanita.

Keberadaan Baju Kain Rumput sudah mendapat sentuhan modern, dan berasal dari Sorong Selatan.

Bahan pembuat Baju Kain Rumput adalah pucuk daun sagu yang dikeringkan, lalu direndam sebelum dianyam.

Konon pucuk daun sagu yang digunakan harus diambil saat air laut pasang.

Sumber:
gramedia.com  
kids.grid.id  
pesona.travel  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com