Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban dan 7 ABH Siswa SD Kasus Perundungan di Malang Alami Trauma, Psikolog: Anak Butuh Dukungan Lingkungan Sekitar

Kompas.com - 30/11/2022, 23:11 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Siswa kela 2 SD, MWF (8) yang menjadi korban perundungan 7 kakak kelas 6 SD di Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur sama-sama mengalami trauma.

Korban tidak hanya mengalami luka-luka, namun juga sedang proses pemulihan trauma yang diakibatkan perundungan tersebut.

Sementara itu, 7 anak berhadapan dengan hukum (ABH) juga mengalami trauma, hingga salah satu siswa enggan masuk sekolah.

Kasat Reskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizky Saputro mengatakan, karena trauma yang dialami itu, penanganan hukum kepada 7 siswa yang telah ditetapkan sebagai ABH terpaksa ditunda sementara waktu.

"Karena pertimbangan itu, yang tadinya 7 ABH ini rencana mau ditempatkan di tempat khusus, tidak jadi dilaksanakan, sampai kondisi psikologis mereka siap," ungkapnya saat ditemui di Malang, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: BPBD Minta Sultan Naikan Status ke Siaga Darurat Bencana di DIY

Kondisi psikologis korban dan pelaku

Psikolog Anak RS Charitas Palembang, Devi Delia, M.Psi menjelaskan, anak yang mengalami trauma membutuhkan dukungan dan penerimaan dari lingkungan di sekitarnya.

Hal ini karena korban dan pelaku mengalami dampak psikologis masing-masing, yang bisa dalam jangka panjang menjadi trauma mendalam.

"Proses yang paling dipentingkan untuk saat ini adalah lingkungan sekitar anak yang memberikan dukungan," ujarnya.

Anak-anak korban bullying biasanya memiliki trust issue atau sulit membangun kepercayaan kepada lingkungannya.

"Oleh karena itu, biarkan lingkungan di sekitarnya memberikan kenyamanan dan perlindungan, sehingga membangun lagi rasa percaya dirinya" tambahnya.

Baca juga: Kronologi Nenek 85 Tahun Dibunuh Anak Angkat di Malang, Emosi Saat Korban Menolak Meminta Uang

Sementara bagi para pelaku perundungan, juga kerapkali mendapatkan konsekuensi berupa sanksi sosial, seperti dijauhi oleh teman-temannya.

Perlakuan ini bisa jadi membuat anak menjadi rentan secara psikologisnya. Meski demikian, orang tua dan pihak sekolah sebaiknya tidak menghakiminya.

"Yang dibutuhkan itu penerimaan tanpa menghakimi, namun bukan pembelaan dan membenarkan terhadap perilaku anak, melainkan membangun kembali koneksi antara anak kepada orang tua, atau murid kepada gurunya," pungkasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki | Editor Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com