Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak 13 Tahun Disetubuhi hingga Hamil 5 Bulan, Pelaku Ternyata Pengurus Ternak Milik Orangtua Korban

Kompas.com - 30/11/2022, 13:18 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

TARAKAN, KOMPAS.com – Kepolisian Sektor Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, mengamankan seorang pria, terduga pelaku persetubuhan terhadap anak berusia 13 tahun.

Kapolsek Tarakan Timur, Iptu Gian Evla Tama, mengungkapkan, pelaku merupakan pekerja di rumah korban.

"Pelakunya ini sudah dewasa dan bekerja pada orangtua korban. Dia mencari rumput untuk ternak milik orangtua korban. Bisa dikatakan pengurus ternak,’’ katanya, dikonfirmasi Rabu (30/11/2022).

Saat ini, Polisi masih mendalami motif dan menggali kronologi peristiwa tersebut. Gian menjelaskan unit PPA masih kesulitan mendapatkan keterangan dari korban.

Baca juga: Pelaku Pemerkosaan Siswi SD di Bantul Ternyata Tahanan yang Sedang Cuti Bersyarat

Saat dimintai keterangan, korban terkesan tertutup dan hanya menjawab sekadarnya. Sehingga polisi butuh waktu, untuk membuat terang kasus asusila ini.

‘’Yang kita tahu sementara ini, bahwa korban diduga melakukan persetubuhan beberapa kali. Salah satunya di rumahnya ketika kedua orangtuanya keluar. Kondisinya saat ini, sudah mengandung usia lima bulan,’’ujarnya lagi.

Selain itu, korban juga terkesan enggan menjawab pertanyaan pertanyaan dari petugas. Menurutnya, korban hanya memandang kedua orangtuanya, seakan -kan meminta agar mereka mewakilinya untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan.

Mengingat kondisi kehamilannya, polisi meminta agar kedua orangtua korban melakukan pengawasan ketat di rumah, dan terus berkoordinasi dengan unit PPA.

Sementara itu, di hadapan polisi, pelaku mengaku menjalin hubungan asmara dengan korban. Sehingga mereka melakukan perbuatan tak senonoh tersebut atas dasar suka sama suka.

"Keterangannya berbeda sedikit dengan keterangan korban yang kami dapat. Korban mengaku tidak berpacaran. Ia mengaku dipaksa dan ada ancaman. Sayangnya masih terlalu sedikit info yang kita dapat,’’kata Gian.

Gian kembali menegaskan, Polisi masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap korban dengan pendampingan PPA.

‘’Korban ini sangat sensitif ketika pertanyaan mengarah pada kejadian yang dialaminya. Petugas harus mengajaknya bercerita hal lain dulu, baru sesekali kembali ke materi. Kita masih kesulitan mendapat kronologis lengkap dari korban,’’ lanjutnya.

Baca juga: Suami Bebas karena Salah Prosedur, Ibu Korban Pemerkosaan di Sukabumi Berharap Penahanan Dilanjutkan

Kasus ini terungkap dari kecurigaan orangtua korban yang melihat perubahan perilaku dan bentuk tubuh sang anak dari hari ke hari.

Orangtua pun mendesak anaknya untuk menceritakan perubahan tersebut. Lalu korban bersedia untuk mengatakannya.

‘’Selama ini, sebenarnya korban tahu kalau dia hamil. Tapi rasa takutnya pada orangtuanya lebih besar. Sehingga ia memendam semua dan memilih terus berdiam diri, sampai akhirnya terungkap oleh kedua orangtuanya,’’ tuturnya.

Saat ini, pelaku diamankan di Mapolsek Tarakan Timur. Pelaku disangkakan Pasal 82 Ayat 1 juncto Pasal 76 E UURI Nomor 17 Tahun 20116 tentang Perubahan UU RI Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com