Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Gibran Kesasar di GBK hingga Dicium Bapak-bapak Relawan Jokowi: Aku Trauma

Kompas.com - 28/11/2022, 18:13 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka diserbu relawan hingga dicium seorang bapak di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada Sabtu(26/11/2022).

Momen tersebut berlangsung ketika Gibran sedang olahraga lari pagi.

Saat itu, kondisi di GBK sudah ramai banyak orang karena ada acara pertemuan Presiden Jokowi dengan relawan Nusantara Bersatu.

Baca juga: Gibran Cerita Trauma Dicium Bapak-bapak dalam Acara Pertemuan Jokowi dengan Relawan Nusantara Bersatu di GBK

Mengaku kesasar

Gibran mengaku, tak diundang dalam pertemuan tersebut.

Saat itu dirinya kesasar saat sedang berlari pagi karena salah melewati pintu.

"Enggak ikut, enggak diundang juga. Lari pagi kok ramai. Salah pintu," ungkap dia dikutip dari Kompas.com, Senin.

Gibran pun menceritakan saat dirinya tiba-tiba dicium seorang bapak yang merupakan relawan Nusantara Bersatu.

Ketika itu dirinya sedang melayani relawan lain yang meminta foto dengannya.

"Aku kan mlaku (saya kan berjalan) sepanjang GBK. Ono sing salaman, ono sing jaluk foto, pak e kuwi rodok unik (Ada yang salaman, ada yang minta foto, bapak itu agak unik)," ungkap ayah Jan Ethes Srinarendra ini.

Baca juga: Viral Cuitan Gibran Soal Tambang Pasir Ilegal di Klaten: Bekingannya Ngeri

Gibran trauma

Gibran mengaku trauma jika teringat kejadian tersebut.

"Rasah mbok elingke toh (jangan kamu ingatkan ya). Aku trauma," ujar dia.

Gibran menegaskan, acara relawan Nusantara Bersatu di GKB bukan untuk melakukan deklarasi, tetapi silahturahmi.

"Ndak, itu hanya silaturahmi aja. Kan kita enggak deklarasi atau apa," katanya

Diketahui, aksi seorang relawan pria mencium putra sulung Presiden Jokowi tersebut terjadi secara spontan dan viral di media sosial (medsos).

Bahkan, foto Gibran dicium bapak-bapak itu sampai dibuat sketsa dan ditandai oleh pengguna akun Twitter @miftah_rizaq ke akun Gibran @gibran_tweet.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com