Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Tugas Berat Membenahi Sektor Pertambangan di Babel

Kompas.com - 25/11/2022, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BAGI Masyarakat awam, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) identik dengan komoditas timah. Identifikasi tersebut tak lepas dari eksistensi pertambangan dan industri timah nasional yang berpusat di Babel sejak dulu.

Bahkan pertambangan bijih timah di Provinsi Kepulauan Babel sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari sejarah Bangsa Indonesia.

Berdasarkan data Peluang Investasi Timah Indonesia 2020, cadangan timah Indonesia merupakan terbesar ke-2 di dunia, yakni 17 persen dari total cadangan timah dunia, setelah China yang menguasai 23 persen cadangan timah dunia.

Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per Juli 2020, sumber daya timah Indonesia sebagian besar berada di Kepulauan Babel, dengan jumlan mencapai 10,05 miliar ton dengan cadangan 6,81 miliar ton.

Faktanya memang demikian. Meskipun bukan sektor dominan, sektor pertambangan berperan cukup besar pada perekonomian Babel.

Data BPS memperlihatkan bahwa kontribusi sektor pertambangan pada PDRB Provinsi Babel tercatat sekitar 15 persenan, berada di urutan nomor tiga, setelah sektor pertanian dan sektor industri pengolahan.

Labih dari itu, dalam hasil penelitian Bappeda Babel dan ITB beberapa waktu lalu dinyatakan bahwa sektor pertambangan di Babel tidak saja berkontribusi positif pada pendapatan masyarakat, tapi juga bernilai strategis secara regional dan nasional.

Jadi sudah bukan rahasia lagi bahwa Babel merupakan pulau dengan cadangan timah terbesar. Meski sudah dikeruk lebih dari tiga abad sejak masa kejayaan Sultan Palembang pada 1671 hingga sekarang, cadangan timah di pulau ini sesungguhnya masih sangat berlimpah.

Bahkan, pada tahun 1800-an hingga 1900-an awal, produksi timah di kawasan ini adalah yang terbesar di dunia.

Dari perkembangan yang ada, sektor pertambangan timah memang telah banyak memberikan dampak perubahan di Kepulauan Babel, baik positif maupun negatif.

Mulai dari perbaikan kesejahteraan ekonomi, masalah lingkungan hidup, konflik sosial horisontal, rendahnya kepatuhan penambang terhadap regulasi, kerancuan otoritas perizinan yang terkait dengan tambang, hingga relasi politis pemilik modal tambang dan pemerintah.

Semua persoalan tersebut menambah buruk situasi tata kelola pertambangan di Babel yang menunjukkan bahwa selain dari aspek produksi timah yang dihasilkan, ada dampak lain yang dirasakan, terutama di tingkat lokal di daerah sekitar tambang.

Hal tersebut bisa terjadi karena secara faktual, jumlah produksi timah yang dihasilkan tidak hanya berasal dari produksi perusahaan timah yang resmi beroperasi dengan izin formal, tapi juga ada timah yang berasal dari aktivitas tambang timah inkonvensional, atau TI.

TI pada prinsipnya merupakan kategori tambang rakyat tanpa izin, namun cukup signifikan memberikan kontribusi pada produksi timah daerah.

Beberapa studi bahkan menunjukkan bahwa produksi timah dari TI nyaris setara dengan jumlah timah yang dihasilkan oleh tambang berizin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com