Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Sopir Truk Dimintai Uang Rp 50.000 oleh Operator SPBU di Banyumas Saat Mau Isi Solar

Kompas.com - 14/11/2022, 14:26 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Warganet dihebohkan dengan viralnya video dugaan pungutan liar (pungli) oleh salah satu operator SPBU Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Dalam video berdurasi 3 menit 40 detik yang tersebar di berbagai media sosial (medsos) itu, sopir truk tidak terima lantaran operator meminta uang tip Rp 50.000 ketika akan mengisi bio solar.

Sopir dump truk lantas merekam video pembicaraannya dengan petugas SPBU. Sopir juga sempat mengancam akan menyeberluaskan video tersebut.

Baca juga: Beredar Video Mobil Bawa Puluhan Jeriken Isi Sendiri Solar Subsidi di SPBU di Bantaeng Sulsel

Ketika dihubungi melalui sambungan telepon, sopir dump truk bernama Banar (55) menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (10/11/2022) pagi.

"Saya mau beli bio solar Rp 850.000 diminta suruh nge-charge Rp 50.000. Alasannya buat nge-charge supaya dilayani Rp 850.000," kata Banar saat dihubungi, Senin (14/11/2022).

Banar lantas mengatakan, kepada petugas SPBU bahwa memiliki barcode MyPertamina yang digunakan untuk membeli BBB subsidi.

"Barcode itu ada di mobil, tidak saya tunjukkan, tapi saya sudah memberitahu operatornya. Ini gimana barcode itu berlaku apa tidak?, yang bikin barcode kan pemerintah," ujar Banar.

Banar akhirnya membatalkan membeli bio solar, karena harus memberi uang tip Rp 50.000 kepada operatornya.

"Saya beli bio solar di mana-mana tidak pernah ada mel-melan (uang tip), kalaupun memberi seikhlasnya," kata Banar dalam video tersebut.

Ketika dikonfirmasi, pemilik SPBU Rawalo Fadly ferdhian susanto membantah adanya pungli. Peristiwa itu hanya kesalahpahaman antara sopir dump truk dan operator.

"Kami sudah konfirmasi, operator memberi penjelasan, maksudnya tidak seperti itu (meminta uang tip), maksudnya (uang Rp 50.000) itu diarahkan untuk membeli dexlite (non-subsidi)" jelas Ferdy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi Online Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi Online Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com