Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

400 Warga Dogiyai Berbondong-bondong Mengungsi ke Nabire, Takut Jadi Korban Amuk Massa

Kompas.com - 14/11/2022, 07:48 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Ratusan warga di Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, berbondong-bondong mengungsi ke Kabupaten Nabire untuk menghindari amukan massa yang terjadi Sabtu (12/11/2022) sore hingga Minggu (13/11/2022) dini hari.

“Hingga saat ini masih banyak masyarakat, sekitar 400 orang yang secara bergiliran menunggu truk untuk sementara mengamankan diri di Kabupaten Nabire,” ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal melalui keterangan tertulis, Minggu (13/11/2022).

Dia menjelaskan, saat ini aparat masih terus melakukan pemantauan serta pengamanan di beberapa Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Baca juga: Amuk Massa di Dogiyai, 1 Orang Ditemukan Tewas dalam Kondisi Terkubur, 5 Masih Hilang

Menyikapi situasi yang berkembang di sekitar lokasi kejadian, aparat keamanan bersama beberapa masyarakat saling membantu mengamankan barang-barang berharga yang tersisa dari peristiwa kemarin.

Menurut dia, selain perkantoran, massa juga membakar beberapa rumah dan kios yang ada di  Distrik Kamu.

Baca juga: Duduk Perkara Amukan Massa di Dogiyai Papua, Bermula Truk Tabrak Seorang Anak, 6 Kantor Pemerintahan Hangus Terbakar

Amuk massa yang terjadi di Distrik Kamu dipicu kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan seorang anak berusia 5 tahun tewas.

Akibat amuk massa tersebut, seorang sopir truk dan dua anggota polisi terluka akibat terkena senjata tajam.

"Untuk diketahui bahwa para korban luka dari anggota kepolisian maupun masyarakat akibat peristiwa kemarin, telah diberangkatkan menuju Kabupaten Nabire menggunakan pesawat sekitar pukul 08.30 WIT tadi untuk segera dilakukan penanganan medis di Rumah Sakit Nabire," kata Kamal.

 

Sebelumnya, kecelakaan lalu lintas terjadi di Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, dan menyebabkan Noldi Goo (5 tahun) tewas di tempat.

Massa yang ada di lokasi kejadian kemudian mengamuk dan berusaha menyerang sopir-sopir truk yang ada di lokasi kejadian.

KM (19 tahun), supir yang menabrak korban, berhasil diamankan oleh aparat dan dibawa ke Polres Dogiyai.

Baca juga: Amuk Massa di Dogiyai Papua Berlanjut, 6 Kantor Pemerintahan Hangus Terbakar

Namun amuk massa tetap terjadi dan menyebabkan tiga orang terluka, dua di antaranya adalah polisi yang terkena panah.

Massa kemudian melakukan aksi pembakaran terhadap beberapa perkantoran dan kios pada Sabtu malam.

Polisi sudah berhasil menemukan lima warga yang hilang dan satu jenazah bernama Iqbal yang tewas karena menjadi sasaran amuk massa.

Polisi menyebutkan, masih ada lima pekerja jalan yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com