JAYAPURA, KOMPAS.com - Ratusan warga di Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, berbondong-bondong mengungsi ke Kabupaten Nabire untuk menghindari amukan massa yang terjadi Sabtu (12/11/2022) sore hingga Minggu (13/11/2022) dini hari.
“Hingga saat ini masih banyak masyarakat, sekitar 400 orang yang secara bergiliran menunggu truk untuk sementara mengamankan diri di Kabupaten Nabire,” ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal melalui keterangan tertulis, Minggu (13/11/2022).
Dia menjelaskan, saat ini aparat masih terus melakukan pemantauan serta pengamanan di beberapa Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Baca juga: Amuk Massa di Dogiyai, 1 Orang Ditemukan Tewas dalam Kondisi Terkubur, 5 Masih Hilang
Menyikapi situasi yang berkembang di sekitar lokasi kejadian, aparat keamanan bersama beberapa masyarakat saling membantu mengamankan barang-barang berharga yang tersisa dari peristiwa kemarin.
Menurut dia, selain perkantoran, massa juga membakar beberapa rumah dan kios yang ada di Distrik Kamu.
Amuk massa yang terjadi di Distrik Kamu dipicu kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan seorang anak berusia 5 tahun tewas.
Akibat amuk massa tersebut, seorang sopir truk dan dua anggota polisi terluka akibat terkena senjata tajam.
"Untuk diketahui bahwa para korban luka dari anggota kepolisian maupun masyarakat akibat peristiwa kemarin, telah diberangkatkan menuju Kabupaten Nabire menggunakan pesawat sekitar pukul 08.30 WIT tadi untuk segera dilakukan penanganan medis di Rumah Sakit Nabire," kata Kamal.
Sebelumnya, kecelakaan lalu lintas terjadi di Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, dan menyebabkan Noldi Goo (5 tahun) tewas di tempat.
Massa yang ada di lokasi kejadian kemudian mengamuk dan berusaha menyerang sopir-sopir truk yang ada di lokasi kejadian.
KM (19 tahun), supir yang menabrak korban, berhasil diamankan oleh aparat dan dibawa ke Polres Dogiyai.
Baca juga: Amuk Massa di Dogiyai Papua Berlanjut, 6 Kantor Pemerintahan Hangus Terbakar
Namun amuk massa tetap terjadi dan menyebabkan tiga orang terluka, dua di antaranya adalah polisi yang terkena panah.
Massa kemudian melakukan aksi pembakaran terhadap beberapa perkantoran dan kios pada Sabtu malam.
Polisi sudah berhasil menemukan lima warga yang hilang dan satu jenazah bernama Iqbal yang tewas karena menjadi sasaran amuk massa.
Polisi menyebutkan, masih ada lima pekerja jalan yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.