Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serindit Sulawesi yang Jago Menyamar di Pepohonan

Kompas.com - 11/11/2022, 22:44 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

 

GORONTALO, KOMPAS.com – Tidak ada angin bertiup, tiba-tiba daun pohon kersen (Muntingia calabura) bergerak-gerak tepat di depan pintu masuk Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, di Desa Tulabolo, Suwawa Timur, Bone Bolango.

Setelah diperhatikan lama ternyata ada seekor serindit sulawesi atau Sulawesi Hanging-parrot (Loriculus stigmatus) tengah menikmati buah kersen yang manis, ia berusaha mematuk untuk melepaskan tangkainya, tidak sulit baginya meskipun tubuhnya terlihat lembut.

Baca juga: Merajut Asa dari Klayas, Kampung Cantik di Kepala Burung Papua yang Nyaris Terlupakan

Tidak banyak yang tahu kehadiran serindit meskipun pohon kersen ini tepat di depan warung kopi Pa Diti warga Desa Tulabolo menjadi tempat berkumpul sejumlah orang.

Kehadiran burung ini memang terasa senyap, karena hampir semua bulunya berwarna hijau lembut yang menyamarkan dengan dedaunan sekitar.

Bagi warga Gorontalo, serindit Sulawesi biasa disebut dengan nama tindito, biasa ditemukan di tepi desa atau di pekarangan yang berdekatan dengan hutan.

“Saat kami bertugas di Gorontalo, pernah menjumpai burung cantik ini di cagar alam Tangale, waktu itu kami melakukan patroli,” kata Fachriany Hasan, staf Badan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sulawesi Utara, Jumat (11/11/2022).

Bagi warga transmigrasi di Desa Saritani Kecamaatn Wonosari Kabupaten Boalemo, keberadaan burung serindit Sulawesi ini mudah dijumpai di halaman rumah atau kebun.

“Sering terlihat bermain di pohon-pohon sekitar rumah, paling sering dijumpai,” kata Vial, warga Satuan Permukiman (SP) 3 Desa Saritani.

Baca juga: Warga Labuan Bajo Dilaporkan Hilang Setelah 3 Hari Tak Pulang dari Berburu Burung di Hutan

Menurut Vial, Serindit Sulawesi ini memiliki paruh bengkok, seperti burung kakatua. Hanya ukuran yang lebih kecil.

Namun dari sisi keindahan bulunya, serindit Sulawesi tidak kalah dengan jenis lain. Di habitat alaminya burung ini lebih terlihat sehat dan lincah, kondisi ini berbeda jika berada di dalam kurungan.

Burung ini juga ditemukan dalam lubang pohon, biasanya sedang mengeram telur atau membesarkan anak-anaknya.

Di Desa Saritani, para transmigran dari jawa atau warga lokal sangat paham dengan burung ini. Kehadirannya di sekitar ladang menjadi suguhan pemandangan yang indah di tengah hamparan perbukitan yang luas.

“Tingkah pola dan suara burung ini menjadi teman bekerja saat mengurus kebun,” tutur Vial.

Serindit Sulawesi jarang ditemukan berkelompok, perjumpaannya sering terlihat sendiri atau berpasangan.

Iwan Hunowu, Sulawesi Program Manager Wildlife Coservation Society (WCS) yang separuh hidupnya banyak dihabiskan di hutan-hutan Sulawesi menuturkan pengalamannya yang jarang sekali melihat serindit Sulawesi dalam jumlah banyak.

“Saya pribadi sangat jarang menjumpai serindit sulawesi berkelompok. Paling sering berdua saja,” ujar Iwan Hunowu.

Yang menarik antar jantan dan betina memiliki bulu yang berbeda meskipun sama-sama dominan warna hijau.

Pada jantan di kepala bagian depan bulunya berwarna kemerahan, sementara pada betinanya terlihat polos,ciri ini yang memudahkan untuk mengetahui perbedaanjantan dan betinanya.

Serindit sulawesi merupakan burung endemik pulau Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya. Dalam darfar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), burung ini masih berstatus least concern (LC) atau risiko rendah. Populasi di alam pun masih dianggap stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com