Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merajut Asa dari Klayas, Kampung Cantik di Kepala Burung Papua yang Nyaris Terlupakan

Kompas.com - 10/11/2022, 23:48 WIB
Khairina

Penulis

SORONG, KOMPAS.com- “Kalau bukan Mama-mama Papua siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi?” kata Yully Kamumpat dengan berapi-api.

Yully, perempuan 60-an tahun ini, dengan energik memimpin sekitar 60 siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tulip di Kampung Klayas, Distrik Seget, Kabupaten Sorong, Papua Barat menyanyikan berbagai lagu sambil bertepuk tangan.

Anak-anak itu sehat, berani, dan ceria meski tempat mereka belajar sangat sederhana. Bangunan PAUD yang berlantai semen dan beratap seng itu masih menempati ruangan Posyandu Tulip.

Baca juga: Kisah Gayuh Atlet Catur Low Vision Raih Emas di Beberapa Gelaran Asean Games

Tak ada mainan atau alat peraga seperti yang biasanya dimiliki PAUD pada umumnya.

Namun, semangat yang dipunya anak-anak itu mengalahkan segala keterbatasan yang ada.

Suara lantang, tepuk tangan gemuruh, dan senyuman tak lepas dari wajah bocah-bocah itu.

Anak-anak PAUD Tulip di Kampung Klayas, Distrik Seget, Sorong, Papua Barat. Yully (paling depan) bersemangat mengajar anak-anak.KOMPAS.com/KHAIRINA Anak-anak PAUD Tulip di Kampung Klayas, Distrik Seget, Sorong, Papua Barat. Yully (paling depan) bersemangat mengajar anak-anak.

Dari balik jendela, mata Emma Monggaprouw berkaca-kaca menyaksikan anak-anak itu tampil berani.

Emma tak menyangka, anak-anak itu adalah anak-anak yang sama, yang dua tahun lalu tak tersentuh pendidikan.

“Waktu Covid-19 itu, anak-anak tidak ada kegiatan, paling hanya bermain atau ikut orangtuanya ke hutan cari sayur atau sagu, ” kata Emma, kader Posyandu Tulip.

Awalnya tertinggal

Kegiatan masyarakat Klayas, Distrik Seget, Sorong, Papua Barat, memanfaatkan hasil hutan untuk dikonsumsi saat itu.DOK PT KPI RU Kasim Kegiatan masyarakat Klayas, Distrik Seget, Sorong, Papua Barat, memanfaatkan hasil hutan untuk dikonsumsi saat itu.


Wajah Klayas kini berbeda dengan Klayas bertahun-tahun lalu. Sebelumnya, sebagai kampung yang masuk kategori 3T alias Terdepan, Tertinggal, dan Terpencil, tak banyak yang bisa dilakukan warga Klayas untuk memperbaiki hidupnya.

Terletak sekitar 90 kilometer dari Sorong atau satu jam perjalanan dengan menggunakan speed boat, Klayas awalnya tertinggal dalam segala hal.

Baca juga: Masih Ditemukan Desa Tertinggal, Wabup Sumenep Minta Kades Kembangkan Potensi Lokal

Tak ada air bersih yang mengalir di kampung itu. Sebuah ironi, karena menurut Kepala Kampung Klayas Wempi Katumlas, nama kampung itu diambil dari kla yang berarti air dan sebuah kali bernama Kayas.

Bukan hanya air yang tak ada, sekolah pun tak lagi beroperasi karena guru-guru tak mau mengajar. Di kampung tak ada pasar, apalagi pusat pertumbuhan ekonomi. Klayas ibarat tak tersentuh pembangunan.

Kaum pria pergi ke hutan mencari sagu dan sayuran untuk dimakan hari itu. Sagu mereka ambil dan oleh dengan cara tradisional, menggunakan air seadanya yang tersedia di hutan.

Sementara, kaum ibu di rumah mengurus anak yang setiap tahun jumlahnya semakin banyak. Penduduk Klayas tak banyak yang ikut program Keluarga Berencana.

Menurut Emma, setiap rumah rata-rata memiliki lebih dari 5 anak. Bahkan, ada yang sampai punya 13 anak.

Di sana, sangat jamak jika gadis-gadis usia 16 tahun sudah menikah dan memiliki lebih dari satu anak.

Di kampung Klayas juga tak ada puskesmas. Apabila ada warga yang sakit, mereka terpaksa membawanya ke Distrik Seget dan itu tidak mudah. Warga harus mengupayakan perahu dan itu butuh waktu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com