Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Orangtua Korban di Sragen: Bullying gara-gara Tak Pakai Jilbab Berulang Kali Terjadi

Kompas.com - 11/11/2022, 13:30 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Orangtua siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sumberlawang, Sragen, AP (47), mengaku bullying (perundungan) yang ditujukan kepada anaknya sudah terjadi beberapa kali.

Bahkan, perundungan ini sudah diterima anaknya saat pertama kali masuk ke sekolah oleh sejumlah murid dan setelah kasus ini mencuat masih saja ada guru yang mem-bully atau merundungnya.

"Kasus bullying ini sudah terjadi sejak masuk awal sekolah. Tapi, saya tidak ada ruang untuk menjelaskan apa yang diderita anak saya," kata AP pada Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Pihak Sekolah Siswi yang Diduga Di-bully Gurunya Tak Pakai Jilbab Upayakan Mediasi

Kini siswi yang masih berumur 14 tahun itu, sehari setelah kejadian ini, sudah tidak mau berangkat sekolah lantaran dugaan bullying masih tertuju kepada dirinya, seperti halnya awal masuk sekolah.

"Awal masuk sekolah, ada temannya, yang menghadang di lorong kelas, tanya 'Agamamu apa?', karena tidak berjilbab. Itu tidak ditanggapi," ceritanya.

"Kedua, pada saat di kelas, anak saya yang satu kebetulan satu kelas dan satu bangku. Ada kakak kelas datang, tanya juga, 'Sebelahmu kenapa tidak berhijab?' Habis itu kejadian guru ini (menanyakan soal pengguna jilbab)," paparnya.

Bahkan, kejadian perundungan ini selang sehari kejadian tersebut. Anak dari AP masih mendapatkan perlakuan hal yang serupa, hingga akhirnya ia meminta izin pulang lebih awal.

"Sehabis kejadian guru itu, minta ke ruang BP (Bimbingan Penyuluhan) izin pulang, karena ketakutan. Saat itu, ada guru lagi, tanya soal, sebenarnya agama apa?, dijawab Islam. Kok belum berjilbab? Oh, berarti belum dapat hidayah?" ujar AP, memperagakan ucapan oknum guru tersebut.

"Sejak kapan guru SMA Negeri mengurusi ini? Kan itu kan urusan Allah. Setahu saya, hidayah itu otoritas Allah. Kita tidak minta berlebih-lebihan, didik anak saya sesuai undang-undang yang berlaku saja," lanjutnya.

Di sisi lain, saat ini kasus tersebut telah dilaporkan ke Kepolisian Resor (Polres) Sragen Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA).

"Saat kami sudah tidak memiliki ruang dialog. Jadi saya ke Polres, polisi sahabat masyarakat yang selalu melayani kapan pun dan di mana pun berada. Dari sisi situ saya masuk. Semoga nantinya kepolisian jadi mediasi saat di lembaga lain tidak menerima," harapnya.

Sementara itu, Kapolres AKBP Piter Yanottama mengatakan, laporan telah masuk dan akan melakukan penyelidikan dan pengawal hingga tuntas pada kasus tersebut.

"Sudah ada aduan masuk ke Satreskrim tentu segera ditindaklanjuti. Sesuai ketentuan penyidik akan mempelajari aduan dimaksud," kata Piter Yanottama, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Guru di Sragen Diduga Bully Siswinya hingga Menangis Ketakutan karena Tak Berjilbab

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pedagang di Alun-alun Halmahera Utara Diduga Ditarik Pungli Rp 500.000 Per Bulan, Kejari Selidiki

Pedagang di Alun-alun Halmahera Utara Diduga Ditarik Pungli Rp 500.000 Per Bulan, Kejari Selidiki

Regional
Remaja di Parimo Sulteng Diperkosa 11 Pria, Begini Permintaan Kak Seto ke 'Medsos'

Remaja di Parimo Sulteng Diperkosa 11 Pria, Begini Permintaan Kak Seto ke "Medsos"

Regional
Tak Berdinas 57 Hari, Bripka Andry yang Setor ke Atasan Rp 650 Juta Jadi DPO

Tak Berdinas 57 Hari, Bripka Andry yang Setor ke Atasan Rp 650 Juta Jadi DPO

Regional
PT RPSL Dituding Rusak Lingkungan, Pemkot Jambi Bantah Ada Alih Fungsi Perusahaan

PT RPSL Dituding Rusak Lingkungan, Pemkot Jambi Bantah Ada Alih Fungsi Perusahaan

Regional
Polisi Tangkap Penjagal 'Owie', Anjing yang Mati Diracun Lalu Dagingnya Dijual di Magelang

Polisi Tangkap Penjagal "Owie", Anjing yang Mati Diracun Lalu Dagingnya Dijual di Magelang

Regional
3 Tersangka Korupsi Proyek Jalan TWA Gunung Tunak Lombok Tengah Ditahan

3 Tersangka Korupsi Proyek Jalan TWA Gunung Tunak Lombok Tengah Ditahan

Regional
Selain Ikut 'Ngojek' sejak Usia 3 Tahun, Lana dan Ayahnya Kerap Pindah Kos karena Tak Bisa Bayar

Selain Ikut "Ngojek" sejak Usia 3 Tahun, Lana dan Ayahnya Kerap Pindah Kos karena Tak Bisa Bayar

Regional
Pantai Dato Majene: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Dato Majene: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Disebut Cawapres Terkuat Ganjar, Sandiaga Beri Jawaban...

Disebut Cawapres Terkuat Ganjar, Sandiaga Beri Jawaban...

Regional
NTT Darurat TPPO, Warga Diminta Waspada Penipuan Modus Kerja di Luar Negeri

NTT Darurat TPPO, Warga Diminta Waspada Penipuan Modus Kerja di Luar Negeri

Regional
Penambang Minyak di Blora Pertanyakan Nasib Sumur yang Digaris Polisi

Penambang Minyak di Blora Pertanyakan Nasib Sumur yang Digaris Polisi

Regional
Beredar Video Mesum di Konawe, Jubir Sebuah Perusahaan Tambang Klarifikasi ke Polisi Bukan Dirinya

Beredar Video Mesum di Konawe, Jubir Sebuah Perusahaan Tambang Klarifikasi ke Polisi Bukan Dirinya

Regional
Tepergok Warga Cubit Anaknya Agar Menangis, Pengemis di Padang Diamankan Satpol PP

Tepergok Warga Cubit Anaknya Agar Menangis, Pengemis di Padang Diamankan Satpol PP

Regional
Sandiaga Selesaikan Ospek Masuk PPP di Ponpes Al Itqon Semarang

Sandiaga Selesaikan Ospek Masuk PPP di Ponpes Al Itqon Semarang

Regional
Tangis Haru Ibu dan Anak Korban TPPO di Suriah Usai Pulang ke Cianjur

Tangis Haru Ibu dan Anak Korban TPPO di Suriah Usai Pulang ke Cianjur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com