GORONTALO, KOMPAS.com – Kuntul kecil adalah burung yang sangat lazim ditemukan di seluruh dunia, dengan ciri khasnya berbulu putih, berukuran sedang dan memiliki paruh dan tungkai kaki berwarna hitam.
Kuntul kecil sebagaimana burung-burung perancah lain menyukai kawasan lahan basah seperti sawah, sungai, kolam, danau dan pesisir.
Di Gorontalo, warga menyebutnya dengan nama duwayo, bercampur dengan sebutan jenis lain burung kuntul seperti kuntul besar dan kuntul kerbau.
Kuntul kecil sering dijumpai berkerumun saat petani membajak sawah dengan air yang tergenang.
Baca juga: Kapolda Gorontalo Larang Anggotanya Hedonis dan Pamer Kemewahan
Mereka berebut makanan berupa serangga, ikan, katak dan krustasea yang bergerak melarikan diri saat mata bajak petani membongkar persembunyian mereka.
Tak heran jika petani selalu dikerubuti burung kuntul kecil saat membajak sawah.
“Kuntul kecil ini suguhan utama kalau berkunjung ke Danau Limboto di Gorontalo, belum ketemu burung lain sudah dihadang kuntul kecil duluan,” kata Fachriany Hasan, staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sulawesi Utara, yang pernah melakukan pengamatan burung di lokasi ini, pada Kamis (27/10/2022).
Dia mengatakan, burung kuntul kecil bisa ditemukan dalam kelompok burung atau sendirian, bisa bercampur dengan jenis lain saat mencari makan.
Perilaku mencari makan satwa ini terlihat unik, ia akan mematok mangsanya di air, atau bahkan sambil bergerak mengejarnya.
Ini berbeda dengan cara bebek mencari makan yang membenamkan paruhnya di air dan kemudian berjalan menyusuri sekitar, seakan mendeteksi mangsa dengan paruhnya.
Hanom Bashari biodiversity specialist Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA) menuturkan, kuntul kecil tersebar luas dari Eropa, Afrika, Asia, sampai Australia.
Baca juga: Gorontalo Umumkan 1 Pasien Probable Gagal Ginjal Akut Meninggal Setelah Dirujuk ke RS Kandou Manado
“Di Indonesia terdapat dua sub-jenis yang kadangkala saling tumpang tindih area, yaitu Egretta garzetta garzetta dan Egretta garzetta nigripes. Keduanya umumnya migran, tapi sudah banyak juga yang berbiak secara lokal di Indonesia,” ujar Hanom.
Pengalaman mengamati burung kuntul kecil ini juga disampaikan oleh Ady Kristanto, koordinator Jakarta Birdwatchers' Society.