Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai Melonjak, Produsen Tahu di Purworejo Kurangi Pekerja

Kompas.com - 09/11/2022, 22:42 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Harga Kedelai semakin mengila di Kabupaten Purworejo. Para produsen terpaksa kurangi pekerja untuk menekan biaya produksi.

Salah satu produsen tahu di Kabupaten Purworejo Salamah, mengungkapkan, industri pengolahan tahu miliknya harus mengurangi pekerja karena harga kedelai terus naik.

Produksi tahu milik Salamah pun mengalami penurunan setelah harga kedelai naik. Sebelumhya dalam sehari dibutuhkan 5 kuintal kedelai per hari. Namun saat ini hanya 2,5 kuintal.

"Susah ya, dari bahan kedelai yang naik ini produksi turun dan kita mengurangi karyawan," katanya. 

Baca juga: Harga Kedelai Melambung, Pemerintah Impor 350.000 Ton dari AS dan Kanada

Dia mengatakan harga kedelai mengalami kenaikan Rp 5.000.

"Harga sekarang sudah Rp 13.950 tadinya itu cuma Rp 8.000," katanya

Selain mengurangi pegawai, Salamah juga harus memperkecil ukuran tahu untuk menyiasati kenaikan harga kedelai. Dia mengaku mendapat banyak keluhan dari pembeli karena ukuran tahu yang berubah.

"Jualnya susah, soalnya pembeli itu tidak mau tau. Kadang kita naikkan harganya tidak mau, kalau kita perkecil, kata pembeli ukurannya kecil-kecil," katanya.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) RI Prihasto Setyanto enggan menanggapi soal kenaikan harga kedelai saat berkunjung ke Purworejo.

Mentan datang ke Purworejo untuk meresmikan Kampung Benih Hortikultura. Peresmian digelar di Desa Bedono Karangduwur, Kecamatan Kemiri, Purworejo pada Rabu (9/11/2022).

Usai kegiatan, Mentan hanya berbicara tentang holtikultura dan tidak menanggapi pertanyaan awak media tentang harga kedelai yang tinggi.

"Saya ingin katakan bahwa di Purworejo punya akselerasi pertanian yang cukup tinggi, saya mengapresiasi," katanya pada Rabu (9/11/2022)

Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) RI Prihasto Setyanto juga enggan menanggapi kenaikan harga kedelai tersebut.

"Ini holtikultura, nanti-nanti," kata Prihasto saat Mentan ditanya soal harga kedelai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com