Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Blitar Tetap Akan Lakukan Penilangan Manual, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 01/11/2022, 20:12 WIB
Asip Agus Hasani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Blitar tetap akan melakukan penilangan secara manual meskipun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo baru-baru ini menginstruksikan larangan tilang manual.

Kepala Polres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan, pada dasarnya, Polres Blitar telah menjalankan instruksi Kapolri berisi larangan memberikan sanksi tilang secara manual terhadap pelanggar lalu lintas di wilayah hukumnya.

Menurut Adhitya, meskipun Satlantas Polres Blitar hanya memiliki satu unit Mobil Incar atau mobil yang dilengkapi perangkat electronic traffic law enforcement (ETLE), namun penggunaannya akan dioptimalkan.

"ETLE yang 'mobile' dengan Mobil Incar kita optimalkan. Meskipun kami hanya memiliki satu unit namun kita upayakan terus berpatroli menjangkau 16 kecamatan di wilayah hukum kami," ujar Adhitya kepada wartawan, Selasa (1/11/2022).

Adhitya mengakui tilang berbasis sistem ETLE saat ini menjadi kebutuhan mendesak bagi Polri dalam penegakan hukum dan ketertiban berlalu lintas.

Baca juga: Kapolres Sumenep Ancam Sanksi Anggota yang Masih Terapkan Tilang Manual

Karena itu, pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten Blitar dapat segera memberikan dukungan pengadaan perangkat yang dibutuhkan dalam penilangan berbasis ETLE.

Di wilayah hukum Polres Blitar, kata dia, saat ini belum ada satu pun titik yang telah dilengkapi sistem ETLE.

"ETLE yang statis memang belum ada di wilayah hukum kami. Kami terus dorong Pemkab untuk mendukung ini. Kami juga berharap ETLE yang 'mobile' segera ditambah nanti dari Polda (Jatim)," ujarnya.

Tetap tilang manual

Lebih lanjut Adhitya mengatakan, pihak Polres Blitar tetap akan menjalankan tilang manual kepada sejumlah pelanggaran khusus.

Menurut Adhitya, instruksi Kapolri juga memberikan pengecualian pada kasus-kasus pelanggaran lalu lintas khusus yang memiliki risiko tinggi membahayakan keselamatan pengguna jalan yang lain.

Contoh pelanggaran-pelanggaran khusus tersebut, tuturnya, antara lain berupa aksi balap liar, kebut-kebutan di jalan, mengemudikan kendaraan dalam kondisi mabuk, dan lainnya.

"Pelanggaran-pelanggaran yang berpotensi tinggi menyebabkan kecelakaan lalu lintas seperti ugal-ugalan, kebut-kebutan. Itu kami masih melakukan penindakan (tilang manual)," jelasnya.

Meski demikian, kata Adhitya, masyarakat tidak perlu khawatir bahwa dasar penindakan penilangan secara manual ini akan kabur.

Sejauh tidak termasuk dalam kategori berkendara dengan risiko tinggi menyebabkan kecelakaan atau membahayakan orang lain maka masyarakat tidak perlu takut mendapatkan sanksi tilang manual.

Baca juga: Tilang Elektronik Berlaku, Warga Diingatkan Jangan Sering Pinjamkan Kendaraan

"Kalau pelanggaran yang tidak berisiko tinggi membahayakan orang lain hanya akan kami hentikan dan berikan edukasi maupun imbauan untuk mematuhi aturan berlalu lintas," ujarnya.

Kata Adhitya, tilang manual untuk kasus-kasus khusus tetap harus dilakukan untuk memberikan jaminan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat.

"Karena kalau tidak dilakukan penindakan, pembiaran, itu nantinya akan jauh lebih buruk kondisi lalu lintas, kondisi di jalan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com