Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Minta Polisi Dalami Motif Jabatan dalam Pembunuhan Saksi Kasus Korupsi Iwan Boedi

Kompas.com - 01/11/2022, 18:37 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pengacara keluarga Iwan Boedi, Yunantyo Adi Setyawan berharap agar polisi mendalami promosi jabatan yang diperoleh korban sebelum ditemukan tewas.

Seperti diketahui, Iwan Boedi saksi kasus korupsi hibah tanah di Kota Semarang sempat mendapatkan promosi jabatan sebagai Kabid II Penetapan Pajak Kota Semarang.

"Apakah ada motif lain yang menginginkan jabatan itu,"jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (1/11/2022).

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas, Iwan Boedi Saksi Kasus Korupsi Dipromosikan Menjadi Kabid II Penetapan Pajak Kota Semarang

Menurutnya, jika hanya menginginkan jabatan tersebut kemungkinan tidak sampai menghilangkan nyawa Iwan Boedi. Dia berharap polisi mendalami hal itu.

"Sebetulnya kalau hanya orang ingin jabatan mungkin nggak sampai ke sana," ujarnya.

Dia berpandangan terdapat motif ekonomi lain terkait kasus pembunuhan yang menghilangkan nyawa Iwan Boedi sebagai saksi kasus korupsi hibah tanah.

"Apakah ada motif lain misalnya motif-motif ekonomi atau motif terkait pajak di situ karena jabatan itu kan terkait penutupan pajak," ujarnya.

Baca juga: Istri Anggota TNI hingga Dukun Diperiksa sebagai Saksi Kasus Pembunuhan Iwan Boedi

Dia juga menyoroti perubahan sikap Iwan Boedi yang menjadi pemurung setelah menjalankan kerja dinas di Kota Padang.

"Awalnya Iwan tertarik dengan promosi jabatan itu tapi sepulang dari Padang jadi tak tertarik dan menjadi pemurung," jelasnya.

Yunantyo mengaku tak mengetahui apak yang membuat Iwan Boedi menjadi pemurung dan tak berminat lagi dengan promosi jabatan tersebut.

"Yang sedang terjadi sedang dicari kepolisian," paparnya.

Dia menjelaskan, saat melakukan kerja dinas ke Kota Padang Iwan Boedi tak sendirian. Korban ditemani dengan tiga rekan kerjanya yang lain.

"Pak Iwan ke Padang dengan tiga rekan kerjanya," imbuhnya.

Informasi yang dia terima, Iwan Boedi melakukan perjalanan dinas ke Kota Padang pada Agustus 2022.

"Itu dekat dengan hilangnya Iwan 24 Agustus," ujarnya.

Yunantyo juga mengungkapkan terdapat orang pintar yang juga diperiksa oleh polisi terkait kasus pembunuhan Iwan Boedi.

"Saya tak tahu ya tepatnya orang pintar itu dukun atau paranormal tapi dia diperiksa ada kaitannya dengan jabatan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

Regional
KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com