Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pemandu Lagu Dipukul Palu oleh Kekasihnya di Pati, Korban Alami Luka Robek di Kepala

Kompas.com - 29/10/2022, 07:00 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Seorang perempuan menjadi korban penganiayaan oleh kekasihnya di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Korban yang berprofesi sebagi pemandu lagu ini dipukul oleh pelaku di bagian kepala dengan menggunakan palu hingga mengalami luka robek.

Polisi menyebut alasan yang dilakukan oleh pemuda bernama Rizki Aditya Pratama alias Gendut alias Bendot (28) melakukan aksinya karena masalah sepele.

Korban yakni AMS alias Audi (22) menolak permintaan pelaku yang hendak mengantarkan pulang.

Perempuan asal Desa Pameutingan, Cipatujah, Tasikmalaya, Jawa Barat ini memilih pulang bersama temannya.

Kasi Humas Polresta Pati AKP Pujiati mengatakan, pelaku tidak terima karena korban tidak mau diantar pulang, malah memilih akan pulang bersama temannya.

Baca juga: Polresta Yogyakarta Amankan 1 Pelaku Penganiayaan yang Menewaskan Mahasiswa Timor Leste

Kronologi peristiwa

Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada Rabu (26/10/2022) pukul 11.00 WIB.

Awalnya, korban berada di rumah pelaku di Desa Mintorahayu, Kecamatan Winong pada Rabu (26/10/2022) pagi.

Lalu, korban menghubungi teman perempuannya yakni RS (39) untuk menjemputnya.

Kemudian, RS teman sesama perantau asal Jawa Barat ini datang seorang laki-laki, PB (26) untuk menjemput korban pada pukul. 10.00 WIB.

Namun, ketika korban hendak masuk mobil untuk pulang, pelaku merayu korban agar turun dan masuk lagi ke rumah.

Akhirnya, korban bersama RS masuk ke dalam rumah dan berbincang-bincang di ruang tamu.

Beberapa menit kemudian, RS keluar untuk memetik buah mangga.

Saat itu pelaku masuk ke kamar dan mengambil palu yang disembunyikan di dalam saku celana.

Dipukul dengan palu

Pujiati mengatakan, pelaku menghalangi korban yang hendak pulang.

"Saat itu RS, rekan korban, melihat gagang lalu di celana pelaku. Ketika ditanyakan, pelaku mengatakan ia hanya hendak memindahkan palu itu ke tempat lain," kata dia dikutip dari TribunJateng.com, Jumat.

Setelah itu, pelaku meminta kepada RS agar menunggu di luar rumah.

Kemudian, pelaku bertanya kepada korban apakah mau diantar pulang.

Namun, permintaan itu ditolak korban karena memilih untuk pulang bersama RS.

Setelah itu, pelaku langsung mengambil palu dari saku dan memukulkannya ke kepala korban.

"Korban berteriak minta tolong, tapi pelaku malah memukulkan lagi palu ke kepala korban," jelas dia.

Baca juga: Terlibat Kasus Penganiayaan dan Penipuan, 3 Anggota Polda Gorontalo Dipecat

Kepala robek

Mendengar teriakan korban, RS dan PB yang berada di luar langsung masuk untuk melerai.

Selanjutnya, korban langsung dibawa untuk berobat ke Klinik Bintara Husada Winong.

Korban mengalami luka robek di kepala dan mengeluarkan darah.

"Korban mengalami luka robek di bagian kepala dan berobat rawat jalan di Klinik Bintara Husada Winong," ucap dia.

Lalu, korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Winong," ungkap dia.

Setelah kejadian, polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penganiayaan di rumah pelaku.

Pelaku akhirnya diringkus dan digelandang ke Polsek Winong untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Bendot Warga Pati Aniaya Pemandu Lagu Pakai Palu, Gara-Garanya Si Cewek Tak Mau Diantar Pulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com