Pelaku melihat sebilah parang milik korban yang dalam posisi tergantung dalam sarungnya di rak piring.
"Pelaku mengambil parang tersebut dan memegangnya dengan kedua tangan. Dia berdiri di samping korban dengan jarak sekitar setengah meter," kata dia.
Pelaku langsung mengayunkan parang dan mengenai telinga kiri hingga leher bagian belakang korban. Setelah itu, pelaku keluar dari rumah tersebut melalui pintu depan.
Baca juga: 2 Paus Kepala Melon Mati Terdampar di Alor NTT
Selanjutnya, pelaku kembali ke rumahnya sambil membawa barang bukti parang tersebut.
Tiba di rumah, pelaku menyimpan parang tersebut di bawah tempat tidur dalam kamar tidurnya.
"Setelah itu pelaku mencoba untuk berbaring pada tempat tidur, tetapi tidak bisa tidur nyenyak," ungkap dia.
Baca juga: Berkas Perkara Lengkap, Calon Pendeta di Alor yang Cabuli 14 Anak Diserahkan ke Jaksa
Pelaku mengambil lagi barang bukti parang tersebut dan membawa kembali ke rumah korban.
Ia meletakkan parang tersebut dengan menyandarkan parang itu pada kursi plastik di dekat posisi korban.
Kemudian, pelaku keluar dari rumah korban tersebut melalui pintu depan lalu berjalan ke arah samping utara dapur dan sempat mengintip kondisi korban yang tidak bergerak dari celah dinding. Terduga pelaku kembali ke rumahnya dan duduk di ruang depan.
Sekitar pukul 03.00 Wita, terduga pelaku pergi ke masjid dan shalat. Setelah itu terduga pelaku sempat tidur di masjid hingga pukul 06.00 Wita.
Pelaku pulang ke rumah dan sesampainya di sana ada banyak orang yang berkerumun di sekitar rumah korban.
Pelaku juga masuk ke dalam dapur rumah korban dan melihat kondisi korban yang masih terbaring pada bale-bale bambu dan sudah meninggal dunia.
"Pelaku dengan santainya pulang ke rumahnya. Kemudian sekitar pukul 09.00 Wita, terduga pelaku dijemput oleh petugas polisi dan dimintai keterangannya," ungkapnya.
Namun, saat itu, pelaku merasa takut sehingga pelaku memberikan keterangan seolah-olah tidak mengetahui kejadian itu.