Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Alor NTT Bunuh Tetangga karena Sering Dimarahi Saat Meminta Rokok

Kompas.com - 28/10/2022, 08:51 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Pelaku melihat sebilah parang milik korban yang dalam posisi tergantung dalam sarungnya di rak piring.

"Pelaku mengambil parang tersebut dan memegangnya dengan kedua tangan. Dia berdiri di samping korban dengan jarak sekitar setengah meter," kata dia.

Pelaku langsung mengayunkan parang dan mengenai telinga kiri hingga leher bagian belakang korban. Setelah itu, pelaku keluar dari rumah tersebut melalui pintu depan.

Baca juga: 2 Paus Kepala Melon Mati Terdampar di Alor NTT

Selanjutnya, pelaku kembali ke rumahnya sambil membawa barang bukti parang tersebut.

Tiba di rumah, pelaku menyimpan parang tersebut di bawah tempat tidur dalam kamar tidurnya.

"Setelah itu pelaku mencoba untuk berbaring pada tempat tidur, tetapi tidak bisa tidur nyenyak," ungkap dia.

Baca juga: Berkas Perkara Lengkap, Calon Pendeta di Alor yang Cabuli 14 Anak Diserahkan ke Jaksa

Pelaku mengambil lagi barang bukti parang tersebut dan membawa kembali ke rumah korban.

Ia meletakkan parang tersebut dengan menyandarkan parang itu pada kursi plastik di dekat posisi korban.

Kemudian, pelaku keluar dari rumah korban tersebut melalui pintu depan lalu berjalan ke arah samping utara dapur dan sempat mengintip kondisi korban yang tidak bergerak dari celah dinding. Terduga pelaku kembali ke rumahnya dan duduk di ruang depan.

Sekitar pukul 03.00 Wita, terduga pelaku pergi ke masjid dan shalat. Setelah itu terduga pelaku sempat tidur di masjid hingga pukul 06.00 Wita.

Pelaku pulang ke rumah dan sesampainya di sana ada banyak orang yang berkerumun di sekitar rumah korban.

Pelaku juga masuk ke dalam dapur rumah korban dan melihat kondisi korban yang masih terbaring pada bale-bale bambu dan sudah meninggal dunia.

"Pelaku dengan santainya pulang ke rumahnya. Kemudian sekitar pukul 09.00 Wita, terduga pelaku dijemput oleh petugas polisi dan dimintai keterangannya," ungkapnya.

Namun, saat itu, pelaku merasa takut sehingga pelaku memberikan keterangan seolah-olah tidak mengetahui kejadian itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com