Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Tradisi Pengambilan dan Pengolahan Ulat Sagu di Kampung Yoboi, Jayapura

Kompas.com - 27/10/2022, 14:40 WIB
Roberthus Yewen,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

Menurut Billy, mengonsumsi ulat dan jamur sagu merupakan sebuah tradisi yang sudah terjadi sejak nenek moyang dan masih dilanjutkan sampai sekarang.

“Inilah kearifan yang kita angkat kembali menjadi Festival Ulat Sagu. Karena mengonsumsi ulat dan jamur sagu merupakan tradisi yang sudah sejak leluhur hingga saat ini,” tuturnya.

Bakar dan Rebus

Billy menjelaskan, ulat sagu yang telah diambil akan diletakkan di pelepah sagu atau ember berukuran kecil.

Ulat sagu yang baru diambil bisa langsung dibakar seperti membuat sate atau direbus. Jika telah matang, bisa langsung dikonsumsi.

“Bisa bakar, bisa juga rebus. Tergantung selera. Proses bakar dan rebus tidak memakan waktu, sekitar 5-10 menit. Setelah itu bisa langsung dimakan,” jelasnya.

Baca juga: Mentan Ajak Ganti Beras dengan Sagu, Pemprov Jateng Keberatan

Ulat itu juga bisa diolah dengan sagu. Ulat yang diambil dari pohon dicampur dengan sagu kering lalu dibakar.

“Ulat yang diambil dari pohon sagu bisa dicampur dengan sagu lalu dibakar. Bisa juga dimasukkan dalam bambu kemudian dibakar. Bisa juga dicampur dengan sayur lalu dimasak. Tergantung dari selera masyarakat sendiri,” ujarnya.

“Kalau masyarakat di Sentani pada umumnya mengelolah ulat sagu dengan cara dibakar dan rebus serta dibakar bersamaan dengan sagu. Artinya ulat sagu dimasukkan dalam sagu kemudian dibakar menggunakan sempe atau gerabah,” tambahnya.

Terbukti Ratusan Tahun

Mengonsumsi ulat sagu dalam kehidupan orang Sentani sudah dilakukan sejak ratusan tahun, terutama untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan anak-anak.

Billy menyampaikan, bagi ibu di Sentani yang sedang hamil, maka suaminya diwajibkan untuk mencari ulat sagu untuk dimakan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com