Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi Nganggung dari Bangka Belitung: Pengertian, Tata Cara, dan Makna

Kompas.com - 26/10/2022, 23:07 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Tradisi Nganggung merupakan tradisi yang terdapat di masyarakat Melayu Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Tradisi Nganggung adalah membawa makanan dari rumah masing-masing ke sebuah pertemuan besar dalam waktu tertentu.

Nganggung merupakan tradisi yang dilakukan secara turun temurun sejak nenek moyang hingga saat ini.

Berikut ini adalah pengertian, tata cara, dan makna Nganggung

Pengertian Nganggung

Nanggung adalah tradisi membawa makanan dari masing-masing rumah penduduk menuju tempat pertemuan besar yang dilakukan secara berbondong-bondong. 

Tempat pertemuan ini dapat berupa masjid, surau, langgar atau lapangan. 

Kegiatan dilakukan pada waktu-waktu tertentu, terutama dalam perayaan agama Islam.

Tradisi nganggung umumnya dilakukan pada saat Maulid Nabi Muhammad SAW, Nisfu Sya'ban, Muharram atau setelah shalat Idul Fitri maupun Idul Adha, serta untuk merayakan panen.

Baca juga: Melihat Tradisi Perayaan Maulid Adat Karang Bajo di Lombok

Di kampung-kampung, adat ini disebut juga Sepintu Sedulang atau Selawang Sedulang, artinya setiap bubung rumah menyediakan makanan untuk dibawa ke masjid atau balai desa, tempat berkumpul masyarakat kampung.

Tradisi ini juga dilakukan pada acara sosial lainnya yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat kampung.

Tata Cara Nganggung

Biasanya dulang atau tempat untuk menyusun makanan atau dulang terbuat dari timah, kuningan, atau kayu.

Pada sebagian masyarakat Bangka "dulang" disebut juga "talam".

Di atas dulang atau talam ini diatur piring-piring yang berisi makanan, seperti nasi dan lauk pauk, buah-buahan maupun kue-kue.

Kemudian, dulang atau talam tadi ditutup dengan tudung saji.

Pada zaman dahulu, tudung saji terbuat dari daun mengkuang(pandan hutan) atau daun purun. Bentuknya ada yang menyerupai masjid maupun candi.

Saat ini, banyak masyarakat yang menggunakan tudung saji berbahan plastik. 

Makanan yang sudah disusun dibawa ke masjid, surau, atau balai desa.

Cara membawa dulang atau talam yang berisi makanan dengan meletakkannya di atas telapak tangan dan mengangkat setinggi bahu.

Baca juga: Grebeg Maulud, Puncak Peringatan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta

Cara lainnya dengan menjungjung dulang atau talam di atas kepala.

Dulang juga dapat dibawa dengan ditayak atau dibawa menggunakan sebelah tangan dengan jari terbuka sejajar di atas kepala.

Biasanya sebelum dulang atau talam dibawa ke masjid, surau, atau balai desa, ada beduk khusus atau takok-takok hingga tiga tahap pukulan menggunakan irama khusus.

Dulang atau talam yang datang lebih dahulu diatur pada barisan depan, kemudian menyusul dulang-dulang berikutnya.

Tamu yang datang duduk berhadap-hadapan sesuai bentuk masjid, surau, atau balai desa.

Barisan paling depan adalah tamu kehormatan, seperti pejabat pemerintah, penghulu, lurah, pemuka agama, guru, dan sebagainya. Sedangkan, barisan paling belakang adalah anak-anak.

Sebelum tudung saji dibuka dilakukan pembacaan doa oleh penghulu atau pemuka agama. Selesai membaca doa dilanjutkan dengan makan bersama.

Dalam acara nganggung ini hanya dihadiri oleh laki-laki.

Saat ini, nganggung jarang ditemui di kota-kota, sebagai gantinya adalah adat kenduri atau sedekah yang biayanya ditanggung oleh yang memiliki hajat.

Sedangkan pada tradisi nganggung, para tetangga ikut membantu pelaksanaan hajatan, sifatnya sukarela.

Saat ini tradisi nganggung masih dilakukan di kampung-kampung maupun pedesaan, meskipun dengan sedikit perubahan sesuai perkembangan zaman.

Makna Nganggung

Dalam tradisi nganggung hampir semua masyarakat ikut dalam kegiatan ini.

Baca juga: Tradisi Lebaran Ketupat Saat Maulid Nabi di Bangka, Dimulai Sejak 2 Abad Lalu

 

Sehingga, nganggung bermakna menjaga tradisi, silaturahmi, memperkuat persaudaraan, membagikan rezeki kepada yang membutuhkan dan memperingati hari besar Agama Islam.

Sumber:

samsat-sungailiat.babelprov.go.id dan warisanbudaya.kemdikbud.go.id

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com