Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Lebaran Ketupat Saat Maulid Nabi di Bangka, Dimulai Sejak 2 Abad Lalu

Kompas.com - 09/10/2022, 21:21 WIB
Heru Dahnur ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Setelah dua tahun pandemi Covid-19, tradisi lebaran ketupat untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW kembali digelar masyarakat Kepulauan Bangka Belitung.

Lebaran ketupat adalah jamuan makan dengan menu utama berupa ketupat, dan biasa dilaksanakan di rumah-rumah warga, tempat ibadah, hingga lapangan terbuka.

Tradisi ini diyakini telah dimulai sejak dua abad lalu, tepatnya pada tahun 1871. Kala itu, seluruh kampung telah memiliki masjid, surau atau langgar, serta memilki khatib, modin dan penghulu.

Baca juga: Tradisi Meludan Wengi dan Meludan Awan, Momen Berkumpul Warga Jawa Tondano Rayakan Maulid Nabi

Sejarawan Bangka Belitung Akhmad Elvian mengatakan, pembinaan kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan di Bangka mulai tertata pada masa Rangga Usman atau datuk Adji saat kesultanan Palembang Darussalam masa pemerintahan Sultan Susuhunan Mahmud Badaruddin I Jayowikromo (1724-1757).

Pada masa itu diangkatlah jabatan seperti khatib, modin, penghulu dan bilal pada masjid, surau dan langgar di Bangka.

"Pengaturan adat dan tradisi serta keagamaan diatur dengan baik oleh kepala-kepala rakyat mulai dari lengan, gegading, batin, pateh dan proatin serta depati," kata Akhmad kepada Kompas.com, Minggu (9/10/2022).

Akhmad menuturkan, berdasar catatan H.M Lange dalam bukunya Het eiland Banka en zijne aangelegenheden. 'S-Hertogenbosch Gebr.Muller yang terbit 1850.

Di sana tercatta, pada 1846 beberapa kampung di Bangka belum memilki surau atau masjid akan tetapi pada tahun 1871 hampir seluruh kampung telah memiliki fasilitas ibadahnya.

Maulid nabi di Bangka dirayakan dengan meriah di masjid masjid, surau dan langgar, serta di rumah-rumah. Perayaan Maulid nabi sama meriahnya dengan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Bahkan Perayaan maulid nabi di beberapa kampung di Bangka dilaksanakan dengan sangat meriah.

Satu rumah tangga keluarga batih bahkan ada yang menyiapkan 20 ekor ayam serta puluhan kilogram daging serta ratusan ketupat dan lepet untuk merayakan maulid nabi dan menghidangkannya bagi tamu yang datang berkunjung.

"Karena umumnya hidangan pada saat perayaan maulid nabi adalah ketupat dan lepet, maka orang sering menyebutnya dengan lebaran ketupat," ujar Akhmad yang juga mantan kepala Dinas Pariwisata Pangkalpinang.

Menurut Akhmad, hidangan ketupat yang dibelah menunjukkan sifat terbuka orang Bangka terhadap tamu maupun siapapun yang datang bertamu ke rumah dan akan diterima dengan keramah tamahan (gastvrijheid).

Jamuan dengan berbagai menu itu disantap bersama-sama yang kemudian dikenal dengan istilah nganggung.

Hidangan dikemas menggunakan tudung saji atau dulang, sehingga disebut juga dengan makan bedulang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com