Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Dendam Tak Sudah, Bengkulu: Daya Tarik, Asal-usul Nama, dan Rute

Kompas.com - 26/10/2022, 14:42 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Danau Dendam Tak Sudah terletak di Desa Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.

Danau Dendam Tak Sudah merupakan obyek wisata yang dapat dinikmati bersama keluarga, teman, atau teman sesama pecinta alam.

Obyek wisata ini menjadi destinasi wisata saat  mudik lebaran

Kawasan Danau Dendam Tak Sudah merupakan tempat yang belum banyak tersentuh sehingga masih terjaga kealamiannya.

Danau Dendam Tak Sudah 

Daya Tarik Danau Dendam Tak Sudah

Danau Dendam Tak Sudah merupakan kawasan yang sudah berstatus sebagai cagar alam sejak 1936

Danau yang berada di wilayah seluas kurang lebih 577 hektar ini memiliki suasana yang asri dan hijau sejauh mata memandang.

Kawasan danau dapat menjadi tempat bersantai sambil menikmati kuliner khas Bengkulu, seperti kue perut pinai, lempuk durian, dan menyeruput kopi di warung sekitar danau.

Baca juga: Menikmati Sunrise dan Ngopi Gratis di Tepi Danau Dendam Tak Sudah

Bagian danau yang menjadi favorit pengunjung adalah daerah pinggi jalan besar.

Masyarakat sekitar menjadikan Danau Dendam Tak Sudah sebagai tempat untuk menikmati sunrise.

Danau Dendam Tak Sudah memiliki tumbuhan endemik berupa anggrek pensil yang tumbuh disekitar pinggir danau.

Anggrek pensil juga dijuluki Ratu Anggrek, kini terancam punah. Pemerintah Bengkulu menetapkan Danau Dendam Tak Sudah sebagai kawasan konservasi flora ini.

Selain bersantai di sekitar danau, pengunjung juga dapat trekking di kawasan yang masih alami ini.

Beberapa fauna juga dapat ditemukan di kawasan sekitar danau, seperti burung kutilang maupun kera ekor panjang.

Asal-usul Nama Danau Dendam Tak Sudah

Nama Danau Dendam Tak Sudah terdengar tidak seperti nama danau pada umumnya. Terkait nama danau ini ada dua versi cerita yang berkembang di masyarakat tentangan asal usul nama danau ini.

Warga menikmati matahari terbit sambil ngopi dan bersilahturahim di tepi Danau Dendam Tak Sudah, Kota Bengkulu, Minggu (14/10/2018).DEDI SURYADI Warga menikmati matahari terbit sambil ngopi dan bersilahturahim di tepi Danau Dendam Tak Sudah, Kota Bengkulu, Minggu (14/10/2018).

Versi cerita pertama mengenai pasangan yang melompat ke danau setelah hubungannya tidak direstui oleh orang tua.

Konon katanya, mereka berdua berubah menjadi lintah dan masih hidup di dalam danau supaya dapat membalas dendam atas kegagalan cinta.

Baca juga: Danau Dendam Tak Sudah, Benteng Warga Bengkulu

Versi cerita kedua adalah pemerintah Belanda yang datang ke Indonesia. Saat melihat danau tersebut, pemerintah Belanda ingin membuat dam atau bendungan untuk menampung air banjir.

Namun, pembangunan dam itu terbengkalai dan tidak terselesaikan.

Banyak yang mengatakan bahwa nama "Dendam Tak Sudah" berasal daari pembangunan dam yang tidak terselesaikan itu.

Rute Danau Dendam Tak Sudah

Jarak tempuh Danau Dendam Tak sudah dari pusat Kota Bengkulu sekitar 7,6 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 16 menit.

Perjalanan dapat melalui Jalan Irian dan Jalan Danau.

Sumber:

travel.tribunnews.com

www.traveloka.com

repository.unib.ac.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com