KOMPAS.com - Danau Dendam Tak Sudah terletak di Desa Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.
Danau Dendam Tak Sudah merupakan obyek wisata yang dapat dinikmati bersama keluarga, teman, atau teman sesama pecinta alam.
Obyek wisata ini menjadi destinasi wisata saat mudik lebaran.
Kawasan Danau Dendam Tak Sudah merupakan tempat yang belum banyak tersentuh sehingga masih terjaga kealamiannya.
Danau Dendam Tak Sudah merupakan kawasan yang sudah berstatus sebagai cagar alam sejak 1936
Danau yang berada di wilayah seluas kurang lebih 577 hektar ini memiliki suasana yang asri dan hijau sejauh mata memandang.
Kawasan danau dapat menjadi tempat bersantai sambil menikmati kuliner khas Bengkulu, seperti kue perut pinai, lempuk durian, dan menyeruput kopi di warung sekitar danau.
Baca juga: Menikmati Sunrise dan Ngopi Gratis di Tepi Danau Dendam Tak Sudah
Bagian danau yang menjadi favorit pengunjung adalah daerah pinggi jalan besar.
Masyarakat sekitar menjadikan Danau Dendam Tak Sudah sebagai tempat untuk menikmati sunrise.
Danau Dendam Tak Sudah memiliki tumbuhan endemik berupa anggrek pensil yang tumbuh disekitar pinggir danau.
Anggrek pensil juga dijuluki Ratu Anggrek, kini terancam punah. Pemerintah Bengkulu menetapkan Danau Dendam Tak Sudah sebagai kawasan konservasi flora ini.
Selain bersantai di sekitar danau, pengunjung juga dapat trekking di kawasan yang masih alami ini.
Beberapa fauna juga dapat ditemukan di kawasan sekitar danau, seperti burung kutilang maupun kera ekor panjang.
Nama Danau Dendam Tak Sudah terdengar tidak seperti nama danau pada umumnya. Terkait nama danau ini ada dua versi cerita yang berkembang di masyarakat tentangan asal usul nama danau ini.
Versi cerita pertama mengenai pasangan yang melompat ke danau setelah hubungannya tidak direstui oleh orang tua.
Konon katanya, mereka berdua berubah menjadi lintah dan masih hidup di dalam danau supaya dapat membalas dendam atas kegagalan cinta.
Baca juga: Danau Dendam Tak Sudah, Benteng Warga Bengkulu
Versi cerita kedua adalah pemerintah Belanda yang datang ke Indonesia. Saat melihat danau tersebut, pemerintah Belanda ingin membuat dam atau bendungan untuk menampung air banjir.
Namun, pembangunan dam itu terbengkalai dan tidak terselesaikan.
Banyak yang mengatakan bahwa nama "Dendam Tak Sudah" berasal daari pembangunan dam yang tidak terselesaikan itu.
Jarak tempuh Danau Dendam Tak sudah dari pusat Kota Bengkulu sekitar 7,6 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 16 menit.
Perjalanan dapat melalui Jalan Irian dan Jalan Danau.
Sumber:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.