Darwis mengatakan, pihak keluarga sama sekali tidak mengetahui penyebab kematian Faezyha lantaran hingga saat ini surat kematian ataupun catatan medis tidak diterimanya.
Sehingga, saat dikunjungi wartawan lalu dikonfirmasi terkait gagal ginjal akut itu, Darwis dan keluarga tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.
"Enggak ada itu omongan gagal ginjal. Kami tahunya Faezyha ada gumpalan di kepala sebab bekas jatuh sama ada bercak di paru-paru, itu juga tahunya pas di rumah sakit," kata Darwis.
Sementara itu, Humas RSAM Sabta Putra mengonfirmasi bahwa Faezyha adalah pasien gagal ginjal akut yang meninggal dunia.
"Benar, pasien tersebut sempat dirawat karena gagal ginjal akut," kata Sabta.
Sabta mengatakan, pihak rumah sakit tidak membantah terkait pendapat keluarga yang tidak tahu jika pasien mengalami gagal ginjal akut.
"Kita menghargai klaim keluarga, kami tidak membantahnya, kami mengerti keluarga sedang dalam keadaan berduka," kata Sabta.
Baca juga: Dinkes Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Kembalikan Obat Sirup jika Ada Gejala Gagal Ginjal Akut
Sedangkan terkait ketidaktahuan keluarga pasien jika Faezyha mengalami gagal ginjal akut, Direktur RSAM dr Lukman Pura mengatakan, saat pasien masuk sudah masuk kategori AKI.
"Hasil diagnosis keratin urine dan kondisi lain sudah termasuk kategori (gagal ginjal akut)," kata Lukman Pura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.