Rivai mengungkapkan, awalnya buruh yang memikul kedua korban ini tidak curiga dengan isi kardus yang dipikul.
Buruh yang memikul korban baru curiga setelah satu kardus yang dipikulnya tiba-tiba bergerak sendiri saat diletakkan di dek kapal.
“Awalnya buruh mencurigai kalau isi kartonnya seekor ular. Buruh ini kemudian menendang karton tersebut dan kembali memikulnya turun dari kapal ke atas dermaga,” kata Rivai.
Baca juga: Kapal Pengangkut BBM Terbakar di Maluku Tengah, 2 ABK Terluka
Saat kardus tersebut diturunkan dari atas kapal dan kembali diletakkan di dermaga, tiba-tiba dari dalam kardus muncul suara teriakan.
“Saat mau meletakan karton di dermaga, korban berteriak 'mama'," katanya.
Teriakan MF membuat sang buruh panik termasuk para petugas yang sementara berada di atas pelabuhan. Buruh tersebut kemudian menurunkan dan membuka karton tersebut dan ternyata berisi seorang anak perempuan.
“Saat dibuka ditemukan korban. Petugas TKBM dan petugas menanyakan masih ada orang lain atau tidak dan korban menjawab masih ada satu lagi yaitu kakaknya di dalam karton lainnya,” jelasnya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 23 Oktober 2022
Menurut Rivai saat itu juga, kedua kakak adik itu dibawa ke Pos KPPP Dobo untuk dimintai keterangan. Saat itu kedua kakak adik itu mengaku ingin ke Saumlaki untuk menemui ibu mereka.
Mereka mengaku nekat bersembunyi dalam karton karena takut diketahui keluarga atau bapaknya di Pelabuhan.
“Jadi kehidupan keluarga orangtua korban sudah tidak harmonis lagi (hidup terpisah). Bapak kandung di Dobo sedangkan ibu kandung di Saumlaki,” kata Kapolres.